DAKRI SAAT MENGAKHIRI MASA LAJANG
Di akhir tahun 82 saya
bekerja di Kelapa satu warga kuningan sunda yang istrinya orang serang. Suatu
hari ada perempuan yang tengah menanyakan saudaranya kapan mau pulang ke
semedo. Saya melihat ada perempuan malam-malam klayaban langsung menyapa dengan
kasar ”Bocah wadon ka ning Jakarta ka klayaban. Ia menjawab, “wong kenal bae
ora ka ngomonge ora apik kaya kue. Aku kan pan takon lilike dudu takon ning
kowen.” Kujawab lagi; lah wong dudu bintang film ka ngomonge kaya kue.”
Seminggu kemudian aku
pulang ke Semedo. ndilalah malam itu saya dari Jakarta hendak pulang ke Tegal
ketemu di Terminal Tegal, di Terminal lama dekat Pasifik sekarang. Saya turun
di Banjaran. Dari banjaran
Dadi godong ora pan nyuwek dadi banyu ora
pan nyawuk
Tahun 82 pan pilihan
umum kurang 2 hari aku nikahan
Hobi lainnya yang
sejak kecil mencintai wayang. Ia senang mengumpulkan kartu bergambar wayang dan
nontong pagelaran wayang. Pengalaman menonton wayang dalang Sugino saat
ditanggap di desaSumendot, atau pada waktu metikan di pabrik gula pangkah
dalangnya Sudarsono. Selain itu nonton di acara pagewarga kunlaran wayang saat
mapag dsri yang diselenggrakan di desa Semedo dalangnya Kaki Sayid dari Dukuh
Sigerong kelurahan Jatimulya. Dalang lain yang membuat menarik hatinya saat
nonton dalang Suripto asal pemalang saat digelar di desa Kebndingan Waru Reja.
Pengalaman empirik ini membuat Dakri dapat menghafalcerita dan menggambarnya baik
pada kertas maupun kulit.*** (NSYS)
Komentar