SYAYIDIN, dengan jiwa yang menggelora memiliki kecintaan pada akar budaya kota kelahirannya Indramayu, Jawa Barat. Begitu juga dengan visual nusantara sebagaimana obyek-obyek yang dianggap penting mewakili simbol budaya Indonesia, semua ikut diterjemahkan dalam setiap karya lukisnya. Berikutnya dengan beberapa jenis visual internasional; terutama yang bertema simponi musik diungkap secara apik dan dituangkan dengan indah ke dalam kanvas.
Karya-karya Syayidin, hadir dengan ikon lokalitas yang khas tentang lingkungan seperti; suasana panen padi, penjual bunga, pedagang buah mangga gedong, tokoh dalam legenda, suasana pantai, deburan ombak, perahu nelayan, semuanya mampu bercerita. Begitu juga kehidupan sosial anak-anak petani, suasana kota, serta sejumlah ikon lain yang ia akrabi dan di kenali. Semua karya merupakan realitas kehidupan keseharian, yang dipresentasi pada karya lukisnya.
Satu hal yang menarik dari lukisan Syayidin adalah kekuatan pada teknisnya. Perupa Lulusan ISI Yogyakarta ’92 ini piawai mengungkap keindahan estetis. Ia berusaha menyimpul realitas estetis itu sebagai kekuatan lokal jeniusnya. Cukup lama pula ia merilis perjalanan periode realisme, impresionis, hingga ke ekspresionis. Syayidin membangun dirinya sebagai pelukis Indramayu yang memperkuat potensi pelukis Indonesia di wilayah pergaulan nasional juga Internasional. Kode estetik ini pula yang kemudian menyeruak, sebagai representasi atas identitas, eksistensinya sebagai penanda. Karena melalui pergulatan di tingkat kode estetik ini, karyanya kian tegas membangun jejaring komunikasi estetik di tatar nasional dan internasional. Wajar jika lukisannya banyak dikoleksi oleh kolektor mancanegara. Seperti dari Amerika, Inggris, Nigeria, Australia, Itali, Jepang dan China.
Syayidin di sela kesibukannya sebagai komisioner KPUD Kab. Indramayu 2013-2018 masih tetap melukis. Sebagai bidan dalam lembaga yang akan melahirkan legislatif dan eksekutit bermartabat. kini ia tengah mempersiapkan karya-karya terbarunya, untuk berpameran di Amerika dan Inggris. Selain saat ini tengah memamerkan puluhan karyanya di Omah Kebon Hotel Mat Land Cirebon, dan Sahid Jaya Hotel Jakarta.
Dikatakannya pula oleh Syayidin bahwa setiap seniman, dalam beberapa periode senantiasa dapat menghasilkan karakteristik pada karya-karya terbarunya, serta tidak mengindahkan unsur industri seni. Sehingga untuk setiap karya yang lahir dapat diterima oleh para penggemar karya-karyanya. Proses kreatif Syayidin membuktikan kemampuan berkeseniannya.
Lukisan-lukisan Syayidin jika diamati mempersoalkan representasi tema keseharian, hal ini sering dijadikan tema khusus yang dapat diterima. Hal itu dimaksudkan sebagai wacana bagi para kolektor lukisan-lukisan Syayidin. Sebagai salah satu penanda dari Pelukis Indonesia saat ini, Syayidin memposisikan diri secara spesifik di setiap karyanya dengan tidak lepas dari kesadaran lingkungan dan pegaruh alam sekitar yang memberi inspirasi pada setiap karyanya. Geregap itulah yang kemudian dirasakan tiap kali menikmati karya lukis Syayidin, yang tidak pernah meninggalkan unsur primordi kedaerahannya sebagai putra Indramayu yang pantura.
Karya-karya Syayidin, hadir dengan ikon lokalitas yang khas tentang lingkungan seperti; suasana panen padi, penjual bunga, pedagang buah mangga gedong, tokoh dalam legenda, suasana pantai, deburan ombak, perahu nelayan, semuanya mampu bercerita. Begitu juga kehidupan sosial anak-anak petani, suasana kota, serta sejumlah ikon lain yang ia akrabi dan di kenali. Semua karya merupakan realitas kehidupan keseharian, yang dipresentasi pada karya lukisnya.
Satu hal yang menarik dari lukisan Syayidin adalah kekuatan pada teknisnya. Perupa Lulusan ISI Yogyakarta ’92 ini piawai mengungkap keindahan estetis. Ia berusaha menyimpul realitas estetis itu sebagai kekuatan lokal jeniusnya. Cukup lama pula ia merilis perjalanan periode realisme, impresionis, hingga ke ekspresionis. Syayidin membangun dirinya sebagai pelukis Indramayu yang memperkuat potensi pelukis Indonesia di wilayah pergaulan nasional juga Internasional. Kode estetik ini pula yang kemudian menyeruak, sebagai representasi atas identitas, eksistensinya sebagai penanda. Karena melalui pergulatan di tingkat kode estetik ini, karyanya kian tegas membangun jejaring komunikasi estetik di tatar nasional dan internasional. Wajar jika lukisannya banyak dikoleksi oleh kolektor mancanegara. Seperti dari Amerika, Inggris, Nigeria, Australia, Itali, Jepang dan China.
Syayidin di sela kesibukannya sebagai komisioner KPUD Kab. Indramayu 2013-2018 masih tetap melukis. Sebagai bidan dalam lembaga yang akan melahirkan legislatif dan eksekutit bermartabat. kini ia tengah mempersiapkan karya-karya terbarunya, untuk berpameran di Amerika dan Inggris. Selain saat ini tengah memamerkan puluhan karyanya di Omah Kebon Hotel Mat Land Cirebon, dan Sahid Jaya Hotel Jakarta.
Dikatakannya pula oleh Syayidin bahwa setiap seniman, dalam beberapa periode senantiasa dapat menghasilkan karakteristik pada karya-karya terbarunya, serta tidak mengindahkan unsur industri seni. Sehingga untuk setiap karya yang lahir dapat diterima oleh para penggemar karya-karyanya. Proses kreatif Syayidin membuktikan kemampuan berkeseniannya.
Lukisan-lukisan Syayidin jika diamati mempersoalkan representasi tema keseharian, hal ini sering dijadikan tema khusus yang dapat diterima. Hal itu dimaksudkan sebagai wacana bagi para kolektor lukisan-lukisan Syayidin. Sebagai salah satu penanda dari Pelukis Indonesia saat ini, Syayidin memposisikan diri secara spesifik di setiap karyanya dengan tidak lepas dari kesadaran lingkungan dan pegaruh alam sekitar yang memberi inspirasi pada setiap karyanya. Geregap itulah yang kemudian dirasakan tiap kali menikmati karya lukis Syayidin, yang tidak pernah meninggalkan unsur primordi kedaerahannya sebagai putra Indramayu yang pantura.
rofi
Komentar