Setan di Gedung Rakyat

Suara gedebug lepas isya malam jumat itu membuat bulukuduk orang-orang yang duduk di sebelahku. Maklum mereka termasuk para penakut dari 90 persen warga negeri ini yang memitoskan setan, iblis, jin dan siluman dalam bentuk yang mengerikan. Bayangkan saja di Jawa Kuntilanak, genderuwo, buto ijo, banaspati, tuyul, kelong wewe, dan setan tengkorak disimbolkan dalam bentuk wujud mahluk seperti manusia dengan wajah dan asesoris yang mengerikan.
Begitu juga di tanah sunda, setan jin dan siluman digambarkan dalam bentuk yang menyeramkan; bertaring gemar makan daging segar, membunuh dan keji. Namun di tatar sunda jin dan setan masih diberi simbol fisik yang cantik, Sebut saja Nyi Blorong, Nyi Gadung Melati, Nyi Sundel Bolong. Di Jakarta ada Suster ngesot, Mayat hidup, Pocong, di Bali dengan leak, dan barong. Di Kalimantan dengan Siluman Buaya, Siluman Ular, Siluman ular besar dan di Sumatera ada siluman Srigala, siluman harimau, raksasa Gunung Kerinci dll.
Berbeda dengan Di negeri Barat bahkan Amerika Mahluk dunia lain yang mereka takuti dan segani itu sebagaimana dalam cerita komik dan film kartun. Divisualkan pada sosok setan atau jin baik Supermen, Batman, Spiderman, Huck, dan paling banter Goshbuster. Adapun untuk tokoh jeleknya mulai dari Alien, dan lawan-lawan dari kebaikan sebagaimana diperankan sosok bertubuh manusia dengan bentuk fisik yang aneh lebih menakutkan dari segi persenjataan ketimbang dari fisik jelek yang mengerikan laksana imajinasi orang-orang di Indonesia.***
Oleh Nurochman Sudibyo YS.

Komentar