PUISI TERBARU DYAH SETYAWATI 2013

Berikut adalah beberapa puisiyang diikutsertakan pada Lomba Puisi Yogyakarta.

PUISI UNTUK INDONESIAKU
Puisi Dyah Setyawati 

ANAK ANAK MERAJUT PUISI
DARI SOBEKAN LUKA IBUNYA

Anak anak merajut puisi dari sobekan luka ibunya
ibu adalah wajah negeri
kerlip bintang di senyap petang
seperti mata bunda yang menjanjikan
kilau merjan menyimpan pesan
tentang cita, cinta yang lebih mapan
Anak anak merajut puisi dari sobekan luka ibunya
membidik lewat matahari
sepiring nasi;
nyeri sendi
suara musik kecrek anak jalanan
meminta belas kasihan
di antara deru mobil lampu pemberhentian
mereka tak sedang menumbuk
remuk rindu
tapi memupuk lewat teriknya
Jika malam datang
ia gantungkan pada bintang gemintang
pada wajah ibu;
wajah negeri
harapan demi harapan
sembari terus menyeru
rindu bangku
rindu guru
tempat menimba ilmu
agar mampu menyatukan potongan perca
menjadi lilit jarit ibunya
deretan angka angka
kata bermakna
melingkar sebagai mahkota di kepala
beri kesempatan menuntas netaskan
mimpi sederhana
sebab mereka pun ingin mendadani
wajah negeri
wajah ibu
tempat surganya berpijak.
2013

PRASASTI TERBELAH

Anak matahari mengurai sejarah
angin menggiringnya pada ziarah
prasasti yang terbelah
kepada siapa ia singgah
ibu masih seonggok hati
bernadi

Musim telah menerbangkan pundi pundi purba
sepah cuma bersisa
kakang kawah adi ari ari
bantu nguri uri
dunia yang tak kumengerti
tembuni
di mana kau sembunyi dari harga mati
ruang sunyi
cinta tak bertepi
luka
berperi silih ganti
apa kau ikut merasa
seperti dulu selalu bersama
di garba bunda
tali pusar gusar
jika saling tak sapa
kita bersaudara

Anak matahari mengurai sejarah
siapa berani menjarah
kesetiaan yang batu
jadi gerutu
rajah mantera, doa doa
wangi setanggi; janji janji
menguap lenyap
prasasti terbelah
memilah kapan waktu singgah.

2013


LAGU YANG TERLUPAKAN

"nenek moyangku seorang pelaut....."
Lamat lamat lagu kanak itu surut
pergi melaut;
bersama moyangnya
mereka bahkan tak mengerti
sesungguhnya inilah nyanyian negeri
mereka lebih mengenal lagu pop masa kini
lagu karbitan
lagu musiman

Anak-anak manis
tengok sejarah silam
jangan biarkan kagetan
berkacalah pada laut
jiwa jiwa maritim ada di sana
sementara ikan-ikan berloncatan
menari bersama matahari pagi
di antara jaring nelayan
kail para pemancing
dari teri, tiram, kakap, udang sampai kepiting
tak bisa mata memincing
hati mengancing
ia memberi lebih gizi
tumbuh kembang kekar kokohmu

"nenek moyangku seorang pelaut...."
Senandung rancak
menyapa ulang lirik lirik usang
mari nyanyikan lagi
jangan biarkan berkelebat pergi
terus sematkan pada anak anak negeri
untuk membangun kerajaan di dada
agar senantiasa mencintai lautnya.

2013








































Komentar