Kegiatan Forum Berkala FTI 2012 Di Slawi Kabupaten Tegal.
Teater hingga kini masih menjadi sebuah gerakan dalam bentuk kesenian yang digemari masyarakat. Meski secara faktual aktifitas teater hanya dijadikan agenda kegiatan para pecinta teater di sanggar, kampus dan sekolah-sekolah yang menyediakan waktu yang mereka sebut ekstrakulikuler. Kecintaan dan minat masyarakat untuk menekuni seni bermain peran atau teater, itu juga dikarenakan banyak stasiun TV Swasta dan juga TV lokal di berbagai daerah selalu saja menyajikan acara yang tak pelak menyajikan kepiawaian seorang aktor dan sutradara, baik dalam sinetron maupun film juga sebuah fragmen.
Memahami hal tersebut, para pekerja seni dari Rumah Kreatif Asah Manah Kabupaten Tegal yang dikomandoi seniwati serbabisa Diah Setyowati, melakukan kesediaan untuk memvasilitasi Agenda kegiatan Forum Berkala Federasi Teater Indonesia dari Jakarta. Forum ini memang merupakan program yang dilaksanakan FTI secara berkala yang tujuannya adalah menjembatani persoalan-persoalan yang dirasakan para pekerja teater dan pecinta teater di Kabupaten Tegal.
Sebahgai,ana dituturkan Seniman kebanggaan Tegal Diah Setyowati, bahwa Rumah Kreatif Asah Manah tentu saja menyambut baik peluang yang disodorkan pihak FTI, manakala dipercaya untuk melaksanakan tugas memvasilitasi FTI dalam pelaksanaan program kegiatannya. “Tugas Rumah Kreatif Asah Manah sebagai wadah komunitas seniman unggulan Kabupaten Tegal tentu saja tidaklah mudah. Kami selain berupaya menyiapkan secara kepanitiaan juga bertugas untuk dapat dengan segera merekrut peserta dan menyiapkan beberapa tanggungjawab meliputi Tempat kegiatan, penginapan pembicara dan menentukan pembicara yang layak untuk penyambung materi teater yang dibutuhkan di Kabupaten Tegal,”tuturnya.
Lebih lanjut Diah menjelaskan; Karena kebetulan secara pribadi saya memiliki rasa tanggungjawab sebagai pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Tegal di Komite Sastra dan Teater, maka sudah barang tentu selaku sanggar kegiatan kami juga membawa nama Dewan Kesenian Kabupaten Tegal , meskipun keberadaan organisasi ini sulit untuk dikatakan sebagai organisasi atau kelembagaan seni yang sehat. Bagaimana tidak, ketika saya selaku pengurus hendak mengkonfirmasi perihal akan datangnya teman-teman Jakarta yang hendak menularkan kemampuan teaternya pada teman-teman seniman dan kader teater di Slawi, Ketua DKKT malah tidak respon. Mungkin dikiranya kami mau menuntut dana DKKT yang sudah cair sebesar Rp 100 juta tapi sudah dihabiskan semua untuk kegiatan campursari di TMII melalui program Pariwisata. Padahal kegiatan yang bertajuk Forum Berkala ini biaya penyelenggaraannya sudah disiapkan oleh FTI.Klupun kemudian saya mengetuk pemerintah setempat, itukarena kebutuhan berupasajian makanandankuliner untukpenyambutan danoleh-oleh butuh biaya.
Dikatakanpulaoleh Dyah bahwa Sebagai seniman yang sudah makan asam garam dirinya tidak akan mundurdalammenghadapi tantangan. Meski tanpa restu ketua Dewan Kesenian, atas saran teman-teman seniman lainnya kami disuport untuk terus bergerak dan melaksanakan tujuan utamanya ya itu membantu mesyarakat Kabupaten Tegal melalui kegiatan pembelajaran seni Aktor dan Penyutradaraan teater secara gratis. Alhamdulillah kegiatan yang ditunggu-tunggu ini bisa terlaksana. Karena tidak semua kota atau kabupaten bisa memperoleh kepercayaan menyelenggarakan acara seperti ini dan mendapat dukungan FTI. Untuk itu kami berterima kasih pada Bapak H. Rojikin AH, SH, MM, yang telah mendukung dan mensiport kegiatan ini, Juga pada bapak Sekda Haron Bagas yang telah memberikan rekomendasi menggunakan Gedung Rakyat atau Balai Kesenian ini secara gratis digunakan untuk para pekerja seni untuk tujuan edukatif. Begitu juga terima kasih kepada bapak Bupati H. Moh. Hery Sulistyawan, SH. M.Hum. yang berjanji mensuport tujuan baik untuk masyarakat ini melalui bantuan konsumsi. Terima kasih pula pada seluruh donatur, sponsor dan berbagai pihak Seperti BapakHarnoko, Mas David dan Mas Teguh Hardi yang selalu mensuport kegiatan kami. Mereka selalusaja percaya dan mensuport kegiatan Rumah Kreatif Asah Manah meski dalam kondisi bagaimanapun. Wabil khusus ucapan bangga pada kawan-kawan pekerja teater dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, Cirebon, Indramayu, brebes, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Semarang yang datang untuk bersama memperoleh ilmu danpengetahuan dari para pemateri.
Hadir dalam kegiatan awal tanggal 27 Oktober 2012; Pembukaan kegiatan Forum Berkala yang dibuka dengan sambutan Bapak Asda2Pemkab Tegal Subagyo, yang metrasa bangga melihat antusiasme parapelajar dan mahasiswa di daerahnya dalam bidang seni teater. Subagyo menuturkanpulabahwadirinyasejak SMA1SLAWIadalah ketua Teater. ”Jadi jangan dikira kalau aktifdi teater hidupnya akan ngawur. Buktinya sayabisa jadi pejabat,’kelakarnya serius.
Usaisambutan Ibu Dyah Selaku Panitia Lokal dari Pihak FTI yag diwakili Edi Suyanto memberikan penjelasan perihal pelaksanaan program berkala dan festivalteateryang tengahdilaksanakan di berbagaikota di Indonesia. “FTI berusaha memfasilitasi persoalanperkembanganseni budaya khususnya tetaerdi daera-daerah. Selanjutnya setiapakhirtahun FTI kerap memberikanpenghargaan padatokoh teater dankejuaraan-kejuaraan.
UsaiPembukaan , Acara Diskusi wacana hari pertama itu dihadiri tak kurang dari 100 peserta yang hadir secara antusias. Adapun pembicara utama Aktor JuaraTeater Nasional 2011 Apito Lahire membawakan wacana “realisme Tengil” didampingi sutradara asal Bandung Ocky Sandilamon dengan moderatorBudyawan Pantura Nurochman Sudibyo YS. Diskusi berlangsung dari pukul 15.30 hinggaba’dasholat Isya.
Diharikedua dan ketigapeserta workshopyang rencananya hanya disiapkan 30orang yang terdiri daripelajar, mahsiswa,pekerja seni guru dan ketua sanggar, membengkaksampai 45orang. Merekaberasaldari pelajarputra putrid SLTA negeri dan swasta di Kabupaten Tegal, Guru SMA dan SMK , sanggar teater asal Tegal, Pemalangf, Pekalongan,Semarang, Cirwebon dan Bandung. Dariketerangan Bobby peserta asal Cirebon yang juga aktifdi teater Dugal, menjelaskan perihal kehadirannya deprogram berkala di slawikarena pelatihnya adalah pakar mudateater modern Yudi Ahmad Tajudin yang notabenenya Sutradara dan pendiri teater Garasi yang sudah melanglang buana. “dikerung satu bulanpun ilmu dan pengalaman teatermas Tajudin tak akan bisamenghilangkan rasa haus kami pak? “ ujarnya Bobby polos.
Sementara itu Pemateri Workshop Yudi Ahmad Tajudin ketika dimintai pendapatnya perihal pelaksanaan workshop di Slawi mengatakan dirinyapuas dan merasabangga bias bersilaturahmi mengenal lebih dekat dengan seniman- dan lingkungan kuliner Slawi yang terkenal dengan Batibul-nya. “saya siapdiundang kembali untuk memberikan pengetahuan tambahan padamasyarakat pecinta seni teater di Slawi, tentu saja kalau jadwalnyatidak berbenturan denganprogram Teater Garasi yang mulai padat beberapa bulan nanti.
Bagi para Peserta Forum Berkala selain diberi hak mengikuti pembinaan seni peran dan penyutradaraan teater secara gratis juga memperoleh sertifikat, makanminum gratis dan kaos kegiatan dari sponsor. Penyerahan sertifikat dilaksanakan dipuncak acara Forum Berkala yaitu Kegiatan Apresiasi terhadap Pementasan Teater Gemblong asal Slawi yang sejak 2011 selalueklsis dan terus berproses. Hadir mewakili pengamat dari Praktisiseni Eko Tunas, atas nama Akademisi Wowok Legowo dan atas nama penulis budaya Suriali Andi Rustono yang malam itu memberikan motivasi untuk teater Genmblog agar terus berkarya. **
Komentar