"PENGEMIS" LUMPUHKAN JALAN SIREGOL. SAMPAI KAPAN?

BREBES--Jika dibilang pegemis mungkin mereka tidak terima. Tapi gaya mereka meminta mirip sekali pengemis. Demikian perlakuan sekelompok pemuda yang siang malam berdiri menghalangi perjalanan kerdaraan yang bergantian melintas di Siregol yang sejak dua tahun lalu tak pernah selesai direnovasi karena tanahnya sering amblas. Tak beberapa jauh di samping kanan kiri jalan terdapat anggota polisi yang tengah ngopi dan seakan mengawasi kinerja anak-anak muda yang membawa tempat ala kadarnya sebagai alat meminta uang pada pengendara yang melewatinya.

Kegemasan para pengendara tak dirisaukan oleh anak-anak muda yang meminta uang pada setiap mobil yang lewat. Meski kita kasih pemuda di bagian pertama dalam jarak sepuluh meter ada anak muda lagi yang kembali meminta. Saat dibilang sudah ngasih dari arah warung tempat gerombolan itu mangkal menjerit cium tangannya kalau nggak ngasih, cium tangannya! Seraya memelototkan mata merahnya. Kemacetan sepanjang 1 kilometer itu dimanfaatkan oleh mereka dengan alasan menjaga kalau ada kendaraan yang celaka. Karena proyek pembangunan kembali jalan di Siregol karena amblas tak pernah usai bahkan tak banyak pekerja yang melakukan aktifitas di jalan yang dibongkar tersebut. Apalagi pihak PU Bina Marga hanya menyediakan jalan darurat yang masih berupa gumpalan tanah dan batu licin yang jika musim hujan bisa berakibat fatal. Lebih parahnya lagi setiap antrian hanya diatur dengan semau wudel para pembuka dan penutup jalan yang terdiri dari anak-anak muda yang tak ada kaitannya dengan petugas pelaksana proyek renovasi jalan Siregol Brebes.

Para pengguna jalan di Siregol nanyak yang ngedumel dengan ulah anak muda peminta-minta itu. Jika mereka beralasan menjual jasa, jasa yang seperti apa yang mereka lakukan? Lalu bagaimana peran pemerintah Kabupaten Brebes, kok cuma sibuk memikirkan kepetigan pribadi politiknya saja sih? Keluh Trjo sekuriti POM Bensin di Bumiayu Brebes


Memang demikian ini pemandangan yang tampak manakala kita memasuki wilayah desa Siregol kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes jika menggunakan jalur perjalanan darat dari arah Tegal Menuju Purwokerto," ujar Ismanto Sopir asal Jatinegara Kab. Tegal..

Dijelaskan pula oleh Sunar warga setempat saat ditemui di perbatasan Kabupaten Tegal dan Brebes, Ia menyaksikan sejak 2 tahun lalu kondisi jalan di Ciregol selalu saja amblas dan mencemaskan para pengguna jalan. Utamanya para pengguna jalan yang hendak menuju ke jalur jalur selatan. Karena hanya dari jalan inilah trsportasi tujuan Jakarta-Purwokerto, Cirebon-Yogyakarta, Tegal-Purwokerto dan Jakarta-Cilacap lewat. Memang ada jalan dari pemalang-Bantar Bolang, Banjarnegara terus menuju Purwokerto tapi ya tidak aseramai jalur ini. Kami juga kasihan jika jalan ini terbengkalai pembangunannya. Karena setiap tahun dibangun amblas lagi dibongkar lagi. Kadang mobil ngantri lama sampai panjang menembus pintu kereta Kesambi Kabupaten Tegal. Ini kan daerah bahaya. Lintasan kereta di sini juga terbilang ramai. Ya kami sih berharap pembangunan jalan segera selesai agar masayarakat tidak larut dengan perolehan pendapatan yang memanfaatkan situasi seperti itu, Kepada pemerintah Brebes dan para politisi mohon segera mempercepat pembangunan jangan kami dicekoki gambar diri yang bagi kami itu hanya kepuasan pribadi semata." harapnya. (Noors)

Komentar