PSLI Pamerkan karya 165 Perupa

SURABAYA--Pasar Seni Lukis Indonesia baru saja usai Senin. 14 Mei 2012 di Gedung Balai Pemuda Surabaya. Perhelatan akbar ini melibatkan tak kurang dari 165 seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Sanggar Merah Putih yang dikomandani M. Anis menyakan kegiatan tahunan ini merupakan yang ke lima kalinya sejak digagas tahun 2009 lalu.
Melalui sambutannya M. Anis berterima kasih pada berbagai pihak yang dengan setia mendukung kegitan rutin PSLI. Adapun kepada para seniman yang tahun ini tidak kebagian tempat dimaklumkan agar tahun depan lebih cepat melakukan pemesanan dam keikutsertaannya sebulan sebelum kegiatan berlngsung. Menurutnya jika tahun sebelumnya panitia berhasil menghimpun data penjualan yang selalu meningkat pada setiap tahunnya.
Bahkan di akhir penyelenggaraan tahun 2011 saja dilaporkan telah terjual sebesar angka Rp1,9 milyar. Oleh karenanya tahun ini panitia menargetkan bakal terjadi nilai penjualan 2.5 milyar.
Harapan Panitia tersebut rupanya untuk tahun ini meleset. Terbukti jika di tahun sebelumnya malam pertama hingga kelima telah terjadi angka penjualan yang signifikan, untuk tahun ini terjadi transaksi justru di hari pertengahan dalam kegiatan yang memakan waktu 10 hari itu.
Meski demikian dari beberapa penjelasan peserta ditenggarai kelesuan penjualan yang terjadi di tahun ini dikarenakan cuaca yang tidak stabil sehingga sering turun hujan dan panas kota Surabaya membuat banyak peserta yang jatuh "sakit". "Kami melihat ada beberapa peserta yang pulang ke daerah sebelum waktunya, bisa jadi kaarena kelesuan pembeli yang terjadi di Pasar Seni ini. Namun demikian mereka rata-rata menyatakan senang mengikuti kegiatan ini. Ya, karena masing masing bisa saling bersilaturahmi antar pelukis," ujar Amor peserta asal Tangerang.
Sejak awal Pembukaaan PSLI yang dibuka dengan tidak disangka-sangka oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, ia menanyakan apakah semua lembaga BUMN sudah diundang? Panitia pun diam. Bahkan Gubernur Jatim dan Wali Kota Surabaya berhalangan datang dan selama kegiatan PSLI berlangsung pun tak pernah menengok. Padahal kegiatan ini pun merupakan bagian dari perayaan HUT Kota Surabaya.
Lain lagi dengan teman-teman seniman asal Banyuwangi, semarang dan Bali yang tahun ini memperoleh sambutan lumayan bagus dari jenis lukisan realis berobyek ikan koi dan kerbau serta bunga-bunga, mengharap ditahin berikutnya even ini tak hanya menargetkan penjualan namun juga bisa mengakomodir lahirnya isue seni rupa indonesia dari Pasar Seni Lukis Surabaya dan bentuk-bentuk solidaritas lainnya yang akan memperkuat keberadaan seniman rupa di Indonesia.
Pernyataan AAM Rahmansyah pakar seni rupa, saat ditemui di DU Centre Gallery Jl. Nginden Intan Raya 1 E Surabaya menegaskan untuk kegitan PSLI tahun ini yang jadi sorotan publik adalah aksi Tedjo asal Semarang dan Mbah Gimbal asal Surabaya. " Ini tahun keberhasilan Mas Tedjo dan Mbah Gimbal. Dua pelukis ini menjadi catatan publik melalui dukungan media massa yang ada di Surabaya", ujar Rahmansyah. Menurutnya keberhasilan seorang Pelukis tak cuma sukses di penjualan namun bagaimana ia mampu memikat publik dan media massa.
Sementara itu Bnk Joe selaku pengamat dan sekaligus pemerhati kegiatan PSLI yang digelar sanggar Merah Putih, saat dimintai pendapatnya di sekretariat Sanggarnya, menegaskan di tahun yang akan datang pihaknya akan melakukan seleksi lebih ketat pada karya yang akan dipamerkan/dijual di PSLI di tahun depan. " Saya akan kordinasikan dengan teman-teman penyelenggara untuk meminimalisir persoalan terkait banyaknya karya yang bagus tapi tak terjual. Dan munculnya karya yang biasa saja justru terjual. Tahun ini memang jenis karya realis yang masih diminati. Tapi tahun depan kami prediksi jenis lukisan abstrak yang akan banyak bermunculan. Pasalnya cukup banyak kolektor yang memburu tahun ini ternyata jenis karya abstrak hampir tak muncul tahun ini," ujar penggiat seni yang tak lama lagi hendak menggelar demo melukis di area korban LUMPUR LAPINDOdi Sidoarjo.(Nurochman Sudibyo)***

Komentar