CATATAN PENTAS KESURUPAN DI PATI
Oleh : Nurochman Sudibyo YS.
Malam Jumat 24 Mei 2012 mejadi peristiwa yang penting dalam kegiatan pentas sastra Indonesia, Pasalnya bukan saja karena kota yang menyimpan sejarah perjalanan para wali di tanah jawa ini tiba-tiba dikunjungi pu;uhan sastrawan hadir bersama audien pemirsa. Panggungsastra yang telah biasa setiapal bulnnyahadir dalam pengajian sastra yang diprakarsai seniman dan penggerak sastra dan musik Anis Sholeh Ba'asyin.
Malam itu usai istirah di kediaman Sahabat Anis di Jalan LH. Wahid Hasyim, seluruh undangan yang datang dari beberapa kota di Indonesia bergerak menuju altar budaya yang digelar di rumah mertua Sahabat Anis di pinggir jalan Pantura Pati-Surabaya. Hadir Ray Sahetapi, dari Jakarta Mustofa W. Hasyim, dan 7 rekanya dari Yogyakarta, Ssatrawan Tegal Dyah Setyawati, Nurochman Sudibyo YS dan Nurhidayat Poso, serta Aryoko Penggiat Sastra etnik dari Bojonegoro, beserta sastrawan Pati. Kudus, Demak dan semarang. Tak disangka hadir pula dalam kesempatan yang semarak tersebut 7 perwakilan masyarakat Samin-Sedulur sedakep.
Perhelatan silaturahmi budaya yang dikomandani tuan rumah Anis Sholeh Ba Asyin malam itu dimulai dengan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan pentas musik Sampak Gusuran yang memikat para tamu yang hadir malam itu. Tak pelak waktu yang diramu tuan rumah malam itu semakin menghangat dengan pementasan pasangan penyair dan budayawan dari Slawi Tegal. Dyah Setyawati dan Nurochman Sudibyo yang memadukan unsur seni pentas gaya Idramayu dan Tegal.
Yang cukup mengagetkan para pemirsa para musisi Sampak Gusuran ternyata mampu mengiringi pembacaan puisi Nurochman dan dyah setyawati. Petas yang digelar dalam waktu 15 menit itu kian mempertebal keinginan masyarakat Pati yang semula menonton dari kejauhan untuk segera mendekat ke mimbar pengajian sastra malam itu.
Kegiatan berlanjut dengan bergantian melakukan pembacaan puisi dan diskusi tentang budaya dan kegdahsyatan sastra di nusantara.
Oleh : Nurochman Sudibyo YS.
Malam Jumat 24 Mei 2012 mejadi peristiwa yang penting dalam kegiatan pentas sastra Indonesia, Pasalnya bukan saja karena kota yang menyimpan sejarah perjalanan para wali di tanah jawa ini tiba-tiba dikunjungi pu;uhan sastrawan hadir bersama audien pemirsa. Panggungsastra yang telah biasa setiapal bulnnyahadir dalam pengajian sastra yang diprakarsai seniman dan penggerak sastra dan musik Anis Sholeh Ba'asyin.
Malam itu usai istirah di kediaman Sahabat Anis di Jalan LH. Wahid Hasyim, seluruh undangan yang datang dari beberapa kota di Indonesia bergerak menuju altar budaya yang digelar di rumah mertua Sahabat Anis di pinggir jalan Pantura Pati-Surabaya. Hadir Ray Sahetapi, dari Jakarta Mustofa W. Hasyim, dan 7 rekanya dari Yogyakarta, Ssatrawan Tegal Dyah Setyawati, Nurochman Sudibyo YS dan Nurhidayat Poso, serta Aryoko Penggiat Sastra etnik dari Bojonegoro, beserta sastrawan Pati. Kudus, Demak dan semarang. Tak disangka hadir pula dalam kesempatan yang semarak tersebut 7 perwakilan masyarakat Samin-Sedulur sedakep.
Perhelatan silaturahmi budaya yang dikomandani tuan rumah Anis Sholeh Ba Asyin malam itu dimulai dengan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan pentas musik Sampak Gusuran yang memikat para tamu yang hadir malam itu. Tak pelak waktu yang diramu tuan rumah malam itu semakin menghangat dengan pementasan pasangan penyair dan budayawan dari Slawi Tegal. Dyah Setyawati dan Nurochman Sudibyo yang memadukan unsur seni pentas gaya Idramayu dan Tegal.
Yang cukup mengagetkan para pemirsa para musisi Sampak Gusuran ternyata mampu mengiringi pembacaan puisi Nurochman dan dyah setyawati. Petas yang digelar dalam waktu 15 menit itu kian mempertebal keinginan masyarakat Pati yang semula menonton dari kejauhan untuk segera mendekat ke mimbar pengajian sastra malam itu.
Kegiatan berlanjut dengan bergantian melakukan pembacaan puisi dan diskusi tentang budaya dan kegdahsyatan sastra di nusantara.
Komentar