Modertor Sarasehan Seni Budaya Jateng Menatap Masa Depan bersama Marko Manardi, Anis Sholeh Ba’Asyin dan Moderator Beno Siang Pamungkas di Gedung Kesenian Tegal 20 agustus 2011( Noors)
Dalam diskusi Saresehan Seni Budaya Jateng, Ki Entus Susmono mengkerucutkan suasana. Ia berpendapat masa depan Kesenian Jawa Tengah akan memperoleh kemajuan yang signifikan manakala dipimpin oleh sorang seniman yang memiliki pengalaman memimpin Dewan Kesenian di Kota atau Kabupaten. Untuk itu ia menilai kiprah Marko Marnadi selain sebagai Pengurus DKJT juga Ketua Dewan Kesenian Semarang dipandang sukses membawa terobosan baru ke arah kemajuan seni budaya dan lembaga-lembaga seni di daerah Jawa Tengah. Untuk itu Entus memohon kesiapan Bung Marko Manardi untuk mencalonkan diri di Bursa pemilihan Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah September mendatang. Dukungan Ki Entus malam minggu 20/8 kemarin memperoleh aplaus besar. Malam itu Marko diminta segera membentuk tim sukses. Namun Bung Marko Yang memperoleh dukungan cuma senyum-senyum dan agak tidak enak dengan suasana yang muncul diluar dugaan tersebut. Pasalnya kehadirannya di Tegal hanya untuk membangun konsep aktual untuk digulirkan di Musyawarah Daerah DKJT September mendatang. “Saya merasa tersanjung memperoleh dukungan dari teman-teman seniman Jawa Tengah yang hadir malam ini. Namun Saya jadi tidak enak dengan panitia yang mengundang. Persoalannya tema besar kita kan mencari formula yang lebih visioner untuk kemajuan Dewan kesenian Jawa Tengah di masa datang,” ujarnya kalem. (Noors).
DZIKIR BUDAYA
Tropong.com—Kota Tegal, Gagasan Dewan Kesenian Kota Tegal (DKT) menyelenggarakan acara Dzikir Budaya Untuk Jawa Tengah di Gedung Kesenian Kota Tegal Jl. Setia Budi, 20 Agustus 2011 kemarin memperoleh sambutan luar biasa dari puluhan seniman. Ketua DKT Nurngudiono berhasil meramu acara saresehan tersebut dalam bentuk Buka Bersama di hari ke 20 Ramadhan tahun ini. Ia sengaja memanfaatkan momen Bulan Puasa sebagai bentuk renungan atas perjalanan berkesenian di lembaganya dengan tema yang besar : “Menatap Masa Depan Seni Budaya Jawa Tengah”.
Gagasan Nurngudiono pun tak Cuma didukung oleh para Seniman se Jateng tetapi juga oleh Wali Kota Tegal H. Ikmal Jaya SE AK, Kapolres Tegal Kota AKBP Haryadi SIK MSi Kapolres yang juga ikut membacakan puisi. Malam itu juga hadir Anggota DPRI dari Fraksi PAN yang duduk di Komisi 1, Ir. Teguh Juwarno MSi. Suasana pun menjadi kian hangat manakala dalam acara tersebut disajikan dua penceramah yang mengguyur nurani. Tentu saja dari Kalangan seniman sendiri yaitu Ki Entus Susmono Dalang kondang yang kini kian mashur dengan status kyai dan Jaenudin M Bob yang juga anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golongan Karya.
Adapun seniman-seniman pentolan Jawa Tengah Yang Hadir malam itu antara lain Marko MAnardi (Semarang), Anis Sholeh Ba’asyin (Pati), Beno Siang Pamungkas (Semarang), Kamto (Semarang), Lukman, Wijanarto dan Atmo Tan Sidik (Brebes), Ki Entus Susmono, Dyah Setyawati, Nurochman Sudibyo YS, Apito LAhire, Mi’rod Andhika (Kabupaten Tegal), Nurngudiono, Nurhidayat Poso, Yono Daryono, Wowok Legowo, Joshua Igho, M. Entieh (Kota Tegal), dan puluhan lainnya ada yang dari Pekalongan, banyumas, Cilacap, Jepara dll.
Marko Manardi dalam sarasehan budaya malam itu memaparkan perlunya Pengurus Dewan Kesenian di Daerah Kabupaten dan Kota untuk melakukan upaya pendekatan ulang guna memperoleh peningkatan perhatian dari pemerintah daerah menyangkut dukungan pendanaan terhadap Lembaga Dewan Kesenian di Kota dan Kabupaten.
“Dengan bekal SK dari Menteri dalam Negeri dan Gubernur Jawa Tengah semestinya Semua Dewan Kesenian di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah memperoleh dukungan dana yang besar dan harus tidak kalah dengan dukungan pemerintah terhadap KONI juga Dewan pendidikan. Caranya ya dilakukan pendekatan ulang dengan menunjukan SK-SK yang mendukung pentingnya Dewan Kesenian Kota dan Kabupaten di Jawa Tengah,” Saran Marko.
Sementara itu Anis Sholeh Ba’Asyin dalam diskusi jelang Shahur tersebut justru mengkritik keberadaan Dewan Kesenian di Daerah apabila tak jelas visi misinya agar dibubarkan saja. Anis melihat keberadaan Dewan Kesenian baik di Kabupaten, kota dan propinsi hanya menghabis-habskan uang rakyat saja. Kalau fungsinya tidak berhubungan dengan kepentingan masyarakat atau pembangunan kultural di masyarakat ya bubarkan saja.
“Saya lebih setuju jika Dewan KEsenian di Daerah dibubarkan saja kalau tidak jelas visi dan misinya. Apalagi jika sudah memperoleh dukungan dana hibah yang besar dari pemerintah daerah, eh uangnya diperebutkan oleh setiap komite dan pengurusnya hanya untuk membangun proyek kepentingannya sendiri. Jika seperti ini yang terjadi bubarkan saja,” tegas Anis.
Melihat dua sisi yang berbeda dari pandangan Marko dan Anis, Moderator diskusi malam itu Beno Siang Pamungkas yang mengaku diminta secara mendadak harus memutuskan diskusi malam itu dihadapan ratusan seniman se Jateng sepakat mendiskusikan Pentingnya Dewan Kesenian di Jawa Tengah karena hingga kini masih perlu diperjuangkan untuk lebih eksis dan bisa berperan serta memperoleh manfaat yang utamanya bagi masyarakat seni budaya di Jawa Tengah.
Malam itu diskusi semakin hangat manakala Ki Entus Susmono dengan lantang mendukung upaya Marko Mawardi dalam mengembangkan peran Dewan Kesenian di Daerah. Apalagi bermodalkan SK Mendagri yang akan memperkuat perhatian Pemerintah daerah terhadap dukungan baik dana maupun semangat dan suportnya terhadap Lembaga Dewan kesenian di daerah Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.
Entus pun kemudian mengkerucutkan diskusi malam itu agar Marko Mawardi siap di calonkan menjadi Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah September mendatang mengingat masa jabatan Bambang sadono sebagai Ketua Dewan kesenian jawa tengah sudah berakhir.
“Masyarakat Jawa Tengah membutuhkan figur yang berpengalaman, inovatif serta asli dari kalangan seniman itu sendiri. Jika kawan-kawan sepakat mari kita dukung Marko Manardi sebagai calon ketua DKJT. Terbukti meski ia hanya Komite Musik Di DKJT tapi kiprahnya telah mampu membantu Lembaga Dewan kesenian di Daerah untuk memperoleh kemajuan yang signifikan,” ajak Ki Entus Susmono.
Melalui diskusi Saresehan Seni Budaya Jateng, apa yang diucapkan Ki Entus Susmono dalam mengkerucutkan suasana. Berhasil memikat ratusan peserta yang hadir. Ia yakin dengan acara yang dibangun teman-teman Tegal dan memperoleh perhatian besar dari berbagai pimpinan lembaga Dewan kesenian di Jawa Tengah DKJT di masa datang akan memperoleh kemajuan apalagi jika dipimpin oleh sorang seniman yang berpengalaman memimpin Dewan Kesenian di Kota atau Kabupaten. Untuk itu ia Entus Susmono menilai kiprah Marko Manardi yang selain sebagai Pengurus DKJT juga Ketua Dewan Kesenian Kota Semarang adalah pilihan yang tepat. Selain dipandang sukses membawa terobosan baru ke arah kemajuan seni budaya dan lembaga-lembaga seni di daerah Jawa Tengah.
Marko Wanardi menurut Entus memiliki kecakapan memajukan organisasi DKJT di Jawa Tengah tersebut. Ia pun memohon kesiapan Bung Marko Manardi untuk siap dicalonkan dalam Bursa Pemilihan Ketua DKJT September mendatang.
Dukungan Ki Entus malam minggu itu memperoleh aplaus besar. Sayangnya yang memperoleh dukungan cuma senyum-senyum simpul saja, dengan perasaan agak tidak enak karena kehadirannya di Tegal bukan untuk promosi atau mencari dukunga. Ia dengan jujur datang di acara Dzikir Budaya di Tegal hanya untuk membangun konsep aktual untuk digulirkan di Musyawarah Daerah DKJT September mendatang. (DYAH SETYAWATI & NOORS)
Komentar