Berita Foto : Catatan HUT Kabupaten Tegal ke 410




MODUS. Dua gunungan kecil yang dibuat sederhana dari potongan sayuran dan daun pisang ini konon dibiayai sebuahnya Rp 400 ribu. Saat menjelang kirab dua gunungan ini ditaruh di tengah pasukan kirab perwakilan dari Dewan Kesenian Kabupaten Tegal. Berikutnya salah satunya dikirim untuk sarana kirab di rombongan Barisan Dinas Parbud. Dengan demikian ada bukti menunjukkan anggaran dua gunungan dan kontingen tari di rombongan Dewan Kesenian yang kelak dananya mengambil dari situ dan dibagi peruntukannya ke Parbud. Sedang Di Parbud sendiri oknum orang dalam menganggarkan gunungan dan penari juga. (Foto: NOORS)






MBADUT. Pawai Kirab Pusaka kontingen DKKT menambahkan badut punakawan dalam dunia wayang wong yaitu Semar, Gareng, petruk dan bagong. Sikap mbadut ini menampakkan rasa humor dalam kinerja dan kurang kreatifnya pemerintah untuk menghormati potensi dan kemampuan dasar mereka. Begitu juga penari dan pasukan pembawa bendera yang cukup mngibarkan layar tanpa kejelasan maksudnya. (Foto: NOORS)





BUKTI. Pawai Kirab Pusaka Kontingen Dinas Parbud pimpinan Drs. Heru menampilkan stafnya dengan seragam baru pakaian beskap adat bangsawan tegal. Sedangkan yang mereka bawa adalah gunungan kecil dengan ukuran yang sama dengan gunungan di barisan Dewan Kesenian yang dibuat dengan nilai Rp 800 ribu (2 buah). Dan dibelakang mereka berjajar puluhan penari yang dilaporkan memakan biaya banyak. Padahal para penari tersebut binaan langsung oknum Dinas Parbud yang melakukan over bahkan doble anggaran dengan alasan rangkap jabatan, ya pejabat Parbud, ya Pengurus inti dewan Kesenian ya ketua sanggar tari, ya pengelola gedung rakyat yang setiap saat disewakan dan keuangannya tidak dilaporkan pada APBD apalagi pada rakyat.Padahal secara kronologis pemilik lahan yang kemudian dihibahkan pada pemerintah untuk pembangunan gedung bermanfaat asal memiliki faedah bagi rakyat pula. Tapi rakyat yang mana ya? (Foto: NOORS)


PEJABAT. Selain tidak mengetahui banyak persoalan dan potensi kesenian Kabupaten Tegal, Ir Karwadi yang Kepala Dinas Pertanian kerap kali tak merasa bersalah ketika lembaga kesenian yang dipimpinnya justru menjadi lembaga yang disetir oleh oknum Dinas Parbud. Selain asli Kendal, Karwadi hanya menyukai kesenian Wayang, Ketoprak dan lagu-lagu Campursari. Adapun potensi seni budaya yang dimiliki Kabupaten Tegal, baru paham ada calung saja. Apalagi jika ditanya siapa saja seniman Tegal yang memerlukan perhatiannya, ia tidak paham satu dan lainnya. (Foto: NOORS)


LAKA DANA. Alasan belum turunnya dana tetap tidak membuat surut semangat seniman Kabupaten Tegal. Terbukti Wakil Ketua DKKT Teguh Hardi dan teman-temannya malah ikut turun ke jalan mengikuti Pawai Kirab Pusaka memperingati HUT Kab.Tegal ke 410. Meski hanya menampilkan keseragaman yang sederhana dan beberapa bendera, namun teguh malah berinisiatif membuat banner sendiri serta tk merasa kecewa dengan petinggi DKKT yang tak hadir bersama jajarannya.(Foto: NOORS)

Komentar