OBROLAN WARSOR VERSUS RASDAN
Oleh Kang Yoyo Sudibyo.

Dalam suasana santai di sebuah warung kopi, Wasor dan Rasdan berbincang.
Warsor : Bingung lah, laporan ke bos soal saudaraku yang tertipu eh malah aku kena marah.
Rasdan : Lah kaitan saudaramu dengan bosmu itu apa War?
Warsor : Saudaraku itu kena tipu Rp 800 ribu. Alasan nya untuk proses bekerja di perusahaan ini.
Rasdan : Terus saudaramu apa sudah melapor ke Polisi?
Warsor : Ya belum. Tapi aku suadah laporan ke pimpinan perusahaan, karena ada pihak yang mencemarkan perusahaan ini kan?.
Rasdan: Lalu Bos mu itu apa jawabnya?
Warsor: Dia malah balik tanya, Apa ada bukti kerugian dari perusahaan?
Rasdan: Lalu kamu jawabnya apa War?
Warsor: Kujawab, memang tidak ada, tapi kan nama baik Oh! Kan Dia menipu saudara saya dengan nama perusahaan ini!
Rasdan: Lho kok repot sih. Kalau nggak ada yang dirugikan ya tinggal ditanya saudaramu itu ditipu atau memang senang dibohongi?
Warsor: Aneh memang saudaraku itu, sudah nggak sekolah kurang gaul lagi!
Rasdan : Kalau gitu suruh saja dia sekolah atau bergaul dulu supaya tidak mudah mengeluarkan uang.
Warsor: Aku malu, masa aku yang sudah lama bekerja disini saja nggak pernah nipu, eh saudaraku tertipu hanya karena ingin bekerja di perusahaan ini.
Rasdan: ya sudah kamu belajar menipu saja.
Warsosr : Nggak mau lah Ras, nanti aku terjerat hukum.
Rasdan: Kalau nggak mau terjerat hukum ya sudah, nggak usah bawa-bawa saudaramu ke persoalan hukum. Karena bisanya dia mengeluarkan uang, kan karena dia setuju dan yang mengajak itu pasti tahu kalau saudaramu itu memang mudah dibohongi dan kurang bergaul.
Warsor: Tapi ini nama baik perusahaan Ras. Kita kan punya tugas menjaga nama baik perusahaan.
Rasdan: Kalau memang seperti itu ya sudah ditolong saja saudaramu itu, untuk masuk menjadi karyawan di perusahaanmu.
Warsor : Bos ku menolak Ras. Kata bos, awalnya saja sudah tertipu. Pasti saudaraku itu bodoh dan tak punya kemampuan atau ilmu pengetahuan.
Rasdan: Kalau gitu suruh dia kembalikan SK palsu dari perusahaan yang diinginkannya itu, kepada orang yang telah diduga menipunya, lalu minta agar uangnya dikembalikan!
Warsor: Aku sudah menyarankan begitu Ras, tapi dia nggak mampu karena orang yang diduga menipunya itu tidak dia kenali pula.
Rasdan: Wah kalau begitu ya susah dong, Lalu siapa yang harus dilaporkan, siapa yang harus digugat jadi tidak jelas. Aku jadi ikut pusing dan bingung memikirkannya.
Warsor: Tapi aku sudah meminta agar bos membuatkan SK untuk menerimanya di perusahaan ini. Oh, ya bos juga sudah menyita SK palsunya. Katanya ia akan membereskan semuanya. Tapi sampai sekarang Bos nggak mau ngeluarin SK aslinya.
Rasdan: Alasan Bos mu itu apa sih War?
Warsor: Katanya, SK akan diberikan pada saudaraku kalau orang yang diduga telah menipunya itu berhasil dia temui dan bisa didatangkan ke kantor.
Rasdan: Lalu bagaimana ? Apa saudaramu berhasil menemukan orang yang diduga telah menipunya?
Warsor: Belum Ras. Dia memang pernah berhasil menelfon, tapi orangnya tidak pernah kenal bahkan tinggalnya saja sangat jauh.
Rasdan: Jadi dari siapa saudaramu itu bisa bisanya mengeluarkan uang dan kini merasa ditipu?
Warsor: Dari tetangga rumahnya yang mengajaknya untuk bekerja melalui jasa orang lain.
Rasdan: Yang begitu itu harusnya kita musyawarahkan di balai desa saja War. Dengan demikian akan terjadi dialektika dimana orang-orang yang kurang gaul dan tidak cukup berpengalaman agar tidak sembarangan megeluarkan uang pada orang yang belum dikenalnya. apalagi melalui tetangga yang mengaku hendak menolongnya.
Warsor: Iya tapi kalau diselenggarakan di desa dananya dari mana?
Rasdan: Lho kamu kan katanya sudah lama bekerja di perusahaan ini. Sekarang kan tanggal muda, Ya gunakan sedikit untuk acara kemaslahatan, kan nggak apa-apa?
Warsor: Itulah persoalannya Ras. Aku bekerja disini cuma punya sk sebagai karyawan tapi untuk gaji dan pendapatannya diminta mencari sendiri-sendiri. Maklum perusahaan kami kan baru merintis.
Rasdan: Wah kalu begitu pantas saja perusahaanmu tidak merasa dirugikan dengan kasus saudaramu yang menurutmu diduga telah tertipu. Ya wis Suruh saja saudaramu mencari orang lain untuk bekerja di perusahaanmu. Setelah dapat sk kan nantinya dapat uang jasa. Lama-lama uangnya kembali juga kan?
Warsor: Ide bagus juga yah Ras, dasar Rasdan kadang waras juga otakmu. Ech...ech tapi apa ya bisa saudaraku mencari orang utuk bekerja di perusahaanku dengan gaji dan pendapatan menentukan sendiri dan mencari sendiri, selanjutnya berkewajiban setia mengikuti aturan perusahaan sesuai kesepakatan? Duh kayaknya dia nggak bakalan mampu Dech....
Rasdan + Warsor : Bagaimana yah ???????? Pusing nich!!!
Kesokan harinya di kantor tertulis di spanduk dengan huruf besar “Siapa Yang Menanam Dia Yang Akan Memanen” Rasdan dan Warsos tambah bingung. “Pak siapa yang menulis ini. Kok pertanyaan dan jawabanya disediakan sih?
Maksud anda apa? Ujar sekuriiti yag baru saja nenasang spanduk.
“Lha itu pernyataan, pertanyaan dan jawabannya sudah jelas kok dipasang. Beda dengan yang selalu kami berdua lakukan. Setiap peranyaan berhak dijawab oleh yang merasa ditanya,” ujar Rasdan.
Sekuriti dengan cuek menjawab seenaknya: “ Mungkn ada kegiatan menanam jagung siapa tahu kebun kita punya harapan panen untuk kepentingan bersama, kan?”
***ns***

Komentar