Berita Slawi - tropong.com
Salah seorang pelanggan PLN asal Slawi melapor keluhan atas pembongkaran kilometer pengukuran pemakaian yang tidak sepengetahuannya. Ani kepada wartawan menjelaskan pihaknya tidak punya tunggakan, dan belum pernah diundang oleh pihak PLN untuk menjelaskan persoalan apa yang menjadi tanggungjawabnya.
“itu yang biasanya nampak bok kilometer, tiba-tiba raib. Ketika saya tanyakan pada anak-anak saya tidak ada yang tahu. Begitu juga bpak saya. Ia hanya menunjukkan kwitansi pembayaran yang baru saja di kirim dari pegawai kantor pos Slawi,” tegas Ani kbingungan.
Tak pelak Ani pun kemudian mlapor ke kantor PLN Slawi. Dari kantor tersebut dijelaskan perihal proses langganan Bu Ani dari purna bayar ke Pra bayar. Usai penjelasan Ani pun pulang dengan perasaan yang ngrundel karena ia baru mengerti jika proses perubahan tersebut memakan waktu 3-4 hari dan bok listriknya dibongkar. Hari itu juga Ani lega karena sore harinya bok terbaru yang dapat mengukur pemakaian listrik Pra Bayarnya sudah terpasang.
Sementara itu Kepala Kantor PLN UPJ Slawi Ponco,ST kepada wartawan menjelaskan perihal mekanisme pergantian saambungan pelanggan PLN dari Pasca bayar ke Pra bayar memang atas persetujuan pelanggan dengan bukti pembayaran kesepakatan sebesar Rp 20.000,- namun pihaknya memohon maaf jika dalam proses pemasangannya menimbulkan kekagetan. Namun demikian Ponco mengelak jika pembongkaran tanpa seijin pelanggan.
“Untuk pelanggan yang mengajukan perubahan ke Pra Bayar, ada bukti pernyataannya. Perihal pemasangan, dikarenakan kita juga melayani banyak pelanggan, prosesnya bisa memakan waktu 3-4 hari. Jadi tidak benar kami membongkar dan merugikan pelanggan. Listriknya kan tetap menyala, hanya bok untuk memberikan pelayanan Pra Bayr itu harus diganti tidak sebagaimana bentuk yang lama,” jelas Ponco.
Dijelaskan pula Selain menekan angka losses atau kerugian akibat gangguan jaringan dari warna merah ke hijau, di tahun 2011 PT PLN UPJ Slawi menargetkan peningkatan penjualan meter prabayar. Pemasangan meter listrik sistim token itu gencar ditawarkan kepada masyarakat, dengan sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh para calon pelanggan baru PLN.
“Keuntungan pemakaian meter prabayar dari segi privacy antara lain, pelanggan tidak perlu tergantung pada laporan pencatat meter. Sebab jumlah pemakaian listrik bisa diatur sendiri lewat pengisian vocher listrik. Sementara vocher isi ulang listrik tersebut bisa didapatkan di loket pembeyaran listrik, atau bank yang ditunjuk, serta kantor POS,” jelas Manajer PT PLN UPJ Slawi Ponco ST, saat ditemui dikantorny selasa lalu (18/1).
Disebutkan pula penyambungan baru meter listrik prabayar juga relatif mudah dan cepat. Menurut manajer lagi. “Calon pelanggan hanya perlu membawa KTP asli beserta kopian serta rekening pelanggan PLN, Dengan biaya pasang Rp750 per VA. Pelanggan baru dapat langsung menikmati listrik di rumah. Sejauh ini di PLN UPJ Slawi tersedia meter listrik prabayar mulai dari 450 VA hingga 5.500 VA. (Dyah-Noors)
Salah seorang pelanggan PLN asal Slawi melapor keluhan atas pembongkaran kilometer pengukuran pemakaian yang tidak sepengetahuannya. Ani kepada wartawan menjelaskan pihaknya tidak punya tunggakan, dan belum pernah diundang oleh pihak PLN untuk menjelaskan persoalan apa yang menjadi tanggungjawabnya.
“itu yang biasanya nampak bok kilometer, tiba-tiba raib. Ketika saya tanyakan pada anak-anak saya tidak ada yang tahu. Begitu juga bpak saya. Ia hanya menunjukkan kwitansi pembayaran yang baru saja di kirim dari pegawai kantor pos Slawi,” tegas Ani kbingungan.
Tak pelak Ani pun kemudian mlapor ke kantor PLN Slawi. Dari kantor tersebut dijelaskan perihal proses langganan Bu Ani dari purna bayar ke Pra bayar. Usai penjelasan Ani pun pulang dengan perasaan yang ngrundel karena ia baru mengerti jika proses perubahan tersebut memakan waktu 3-4 hari dan bok listriknya dibongkar. Hari itu juga Ani lega karena sore harinya bok terbaru yang dapat mengukur pemakaian listrik Pra Bayarnya sudah terpasang.
Sementara itu Kepala Kantor PLN UPJ Slawi Ponco,ST kepada wartawan menjelaskan perihal mekanisme pergantian saambungan pelanggan PLN dari Pasca bayar ke Pra bayar memang atas persetujuan pelanggan dengan bukti pembayaran kesepakatan sebesar Rp 20.000,- namun pihaknya memohon maaf jika dalam proses pemasangannya menimbulkan kekagetan. Namun demikian Ponco mengelak jika pembongkaran tanpa seijin pelanggan.
“Untuk pelanggan yang mengajukan perubahan ke Pra Bayar, ada bukti pernyataannya. Perihal pemasangan, dikarenakan kita juga melayani banyak pelanggan, prosesnya bisa memakan waktu 3-4 hari. Jadi tidak benar kami membongkar dan merugikan pelanggan. Listriknya kan tetap menyala, hanya bok untuk memberikan pelayanan Pra Bayr itu harus diganti tidak sebagaimana bentuk yang lama,” jelas Ponco.
Dijelaskan pula Selain menekan angka losses atau kerugian akibat gangguan jaringan dari warna merah ke hijau, di tahun 2011 PT PLN UPJ Slawi menargetkan peningkatan penjualan meter prabayar. Pemasangan meter listrik sistim token itu gencar ditawarkan kepada masyarakat, dengan sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh para calon pelanggan baru PLN.
“Keuntungan pemakaian meter prabayar dari segi privacy antara lain, pelanggan tidak perlu tergantung pada laporan pencatat meter. Sebab jumlah pemakaian listrik bisa diatur sendiri lewat pengisian vocher listrik. Sementara vocher isi ulang listrik tersebut bisa didapatkan di loket pembeyaran listrik, atau bank yang ditunjuk, serta kantor POS,” jelas Manajer PT PLN UPJ Slawi Ponco ST, saat ditemui dikantorny selasa lalu (18/1).
Disebutkan pula penyambungan baru meter listrik prabayar juga relatif mudah dan cepat. Menurut manajer lagi. “Calon pelanggan hanya perlu membawa KTP asli beserta kopian serta rekening pelanggan PLN, Dengan biaya pasang Rp750 per VA. Pelanggan baru dapat langsung menikmati listrik di rumah. Sejauh ini di PLN UPJ Slawi tersedia meter listrik prabayar mulai dari 450 VA hingga 5.500 VA. (Dyah-Noors)
Komentar