Diduga Walikota Tegal, Tebar Pesona
Teropong, TEGAL-- Sebuah perhelatan tahunan belum lama ini digelar Pemkot Tegal. Kegiatan bertajuk pergelaran seni budaya dan pengenalan produk Tegal ini berlangsung di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kegiatan tersebut dikaitkan pula dengan ajang silaturahim masyarakat Bahari-Ayu Tegal yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi).
Agaknya panitia penyelenggara dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga kota Tegal cukup bekerja sebagai kaca pengilon. Artinya ini sebagai cerminan kedepan bahwa keberhasilan kerja tahun ini dinilai positif. Karena sukses penyuguhan seni budaya dan produk Tegal pada Masyarakat Bahari-Ayu (baca: perantau kota dan Kabupaten Tegal) memberi angin segar. Bahwa pencapaian produk yang dihasilkan maupun seni budaya yang di pergelarkan adalah suatu bentuk kongkrit keseriusan kepemimpinan kepala daerah.
Walikota Tegal, Ikmal Jaya SE, Ak dalam sambutannya lebih menekankan kepada kesenian Tegal agar bisa dikenal secara luas. Untuk itu sarana paling efektif adalah bagaimana caranya kesenian Tegal masuk TV Swasta. Harapan Ikmal akan menjadi realita keberhasilan pembangunan seni dan budaya, manakala masyarakat Tegal di Jakarta merespon kesenian Tegal yang tak kalah dengan kesenian daerah lain. Dikatakannya pula bahwa kemajemukan masyarakat Tegal tidak hanya dimonopoli para pengusaha warteg saja.
Wong tegal juga tersebar dalam bebagai sector. Di komunitas film, pemeritahan, pengusaha, dan seni budaya. Akan tetapi yang lebih menentukan adalah pembenahan internal antara departemen yang berangkutan dengan para pekerja seni (DKT) dapat terjalin sinergis secara positif “Jangan ada dusta di antara kita,”demikian ditekankan oleh Wali Kota Tegal. Saat membuka lembaran baru setelah halal bihalal memberi peluang jalan panjang dalam berkesenian.
Dalam kegiatan tersebut dipantau oleh media 300 lebih undangan memenuhi Anjungan Jawa Tengah. Sukses penyelenggaraan ini tentu saja tidak terlepas kepanitiaan yang professional. Ikmal Jaya mengatakan bahwa ia mengajak bersama-sama memberi acungan jempol bagi mereka yang terlibat langsung. Adapun Para undangan yang hadir mereka dari Ikatan Keluarga Besar Tegal (IKBT) yang tersebar se-Jabodetabek dengan ketuanya Brigjen Yusron dan ketua harian Darmanto Marnadi (sutradara film). Hal yang sama di sampaikan Yusron dalam kata sambutannya, bahwa saatnya kesenianTegal, khususnya dalam naungan Dewan Kesenian Tegal (DKT) tampil di teve. DKT menapilkan drama sampakan ‘ Mantu Poci”, SMA Negeri 1 menyajikan tari kreasi baru asuhan Endang Srikondang dan Congrock Rhapsodia mereka tidak mengecewakan.
Acara berlangsung rahat dihadiri sebagian besar Departemen yang ada di Kota Tegal. Nampak pula anggota DPRD dari komisi A, Sutari SH, Drs. Darni, dan lain-lain. Juga Sumito SIP, dari Dinas Sosial, Khaerul Huda, Ir. Wahyudi. Tokoh LSM Cordova H.Tambari Gustam yang dalam kesempatan tersebut menjajakan produk unggulannya kaos Umbrus.
Tetapi tetap saja sebuah perhelatan di manapun selalu menuai kritik demikian juga niat baik Pemkot Tegal tak luput dari geremengan peserta pentas seni 2010 itu. Bahwa mengapa harus ke Jakarta untuk sebuah acara halal bihalal, dinilainya hal ini manghamburkan APBD saja. Apakah Ikmal Jaya ingin menunjukkan keberhasilan kepemimpinannya, sehingga Masyarakat Tegal dan sekitarnya mau membuka matanya Siapa Ikmal Jaya, dari keluarga yang bagaimana ia berasal. Sementara bukan rahaasia lagi jika saudara-saudaranya kini tengah siap-siap menarik simpati masyarakat Brebes, SlawiKab. Tegal dan Pemalang menuju persiapan pemilihan Bupati. Jadi kegiatan Walikota Tegal Ikmal Jaya ini, layak menjadi pe-er untuk kita renungkan. ***Dyah Set/Rofii Dimyati
Teropong, TEGAL-- Sebuah perhelatan tahunan belum lama ini digelar Pemkot Tegal. Kegiatan bertajuk pergelaran seni budaya dan pengenalan produk Tegal ini berlangsung di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kegiatan tersebut dikaitkan pula dengan ajang silaturahim masyarakat Bahari-Ayu Tegal yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi).
Agaknya panitia penyelenggara dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga kota Tegal cukup bekerja sebagai kaca pengilon. Artinya ini sebagai cerminan kedepan bahwa keberhasilan kerja tahun ini dinilai positif. Karena sukses penyuguhan seni budaya dan produk Tegal pada Masyarakat Bahari-Ayu (baca: perantau kota dan Kabupaten Tegal) memberi angin segar. Bahwa pencapaian produk yang dihasilkan maupun seni budaya yang di pergelarkan adalah suatu bentuk kongkrit keseriusan kepemimpinan kepala daerah.
Walikota Tegal, Ikmal Jaya SE, Ak dalam sambutannya lebih menekankan kepada kesenian Tegal agar bisa dikenal secara luas. Untuk itu sarana paling efektif adalah bagaimana caranya kesenian Tegal masuk TV Swasta. Harapan Ikmal akan menjadi realita keberhasilan pembangunan seni dan budaya, manakala masyarakat Tegal di Jakarta merespon kesenian Tegal yang tak kalah dengan kesenian daerah lain. Dikatakannya pula bahwa kemajemukan masyarakat Tegal tidak hanya dimonopoli para pengusaha warteg saja.
Wong tegal juga tersebar dalam bebagai sector. Di komunitas film, pemeritahan, pengusaha, dan seni budaya. Akan tetapi yang lebih menentukan adalah pembenahan internal antara departemen yang berangkutan dengan para pekerja seni (DKT) dapat terjalin sinergis secara positif “Jangan ada dusta di antara kita,”demikian ditekankan oleh Wali Kota Tegal. Saat membuka lembaran baru setelah halal bihalal memberi peluang jalan panjang dalam berkesenian.
Dalam kegiatan tersebut dipantau oleh media 300 lebih undangan memenuhi Anjungan Jawa Tengah. Sukses penyelenggaraan ini tentu saja tidak terlepas kepanitiaan yang professional. Ikmal Jaya mengatakan bahwa ia mengajak bersama-sama memberi acungan jempol bagi mereka yang terlibat langsung. Adapun Para undangan yang hadir mereka dari Ikatan Keluarga Besar Tegal (IKBT) yang tersebar se-Jabodetabek dengan ketuanya Brigjen Yusron dan ketua harian Darmanto Marnadi (sutradara film). Hal yang sama di sampaikan Yusron dalam kata sambutannya, bahwa saatnya kesenianTegal, khususnya dalam naungan Dewan Kesenian Tegal (DKT) tampil di teve. DKT menapilkan drama sampakan ‘ Mantu Poci”, SMA Negeri 1 menyajikan tari kreasi baru asuhan Endang Srikondang dan Congrock Rhapsodia mereka tidak mengecewakan.
Acara berlangsung rahat dihadiri sebagian besar Departemen yang ada di Kota Tegal. Nampak pula anggota DPRD dari komisi A, Sutari SH, Drs. Darni, dan lain-lain. Juga Sumito SIP, dari Dinas Sosial, Khaerul Huda, Ir. Wahyudi. Tokoh LSM Cordova H.Tambari Gustam yang dalam kesempatan tersebut menjajakan produk unggulannya kaos Umbrus.
Tetapi tetap saja sebuah perhelatan di manapun selalu menuai kritik demikian juga niat baik Pemkot Tegal tak luput dari geremengan peserta pentas seni 2010 itu. Bahwa mengapa harus ke Jakarta untuk sebuah acara halal bihalal, dinilainya hal ini manghamburkan APBD saja. Apakah Ikmal Jaya ingin menunjukkan keberhasilan kepemimpinannya, sehingga Masyarakat Tegal dan sekitarnya mau membuka matanya Siapa Ikmal Jaya, dari keluarga yang bagaimana ia berasal. Sementara bukan rahaasia lagi jika saudara-saudaranya kini tengah siap-siap menarik simpati masyarakat Brebes, SlawiKab. Tegal dan Pemalang menuju persiapan pemilihan Bupati. Jadi kegiatan Walikota Tegal Ikmal Jaya ini, layak menjadi pe-er untuk kita renungkan. ***Dyah Set/Rofii Dimyati
Komentar