Berita Indramayu : Nasib Komsatun Menggantung di Tangan Siapa?

Indramayu, Tropong -- Komsatun mengaku dari kecil tinggal di desa Sukaslamet Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu. Tetapi ia merasa dikecewakan nasib pengalaman pendidikannya. Padahal meski hidup serba kekurangan tekad keluarganya lebih baik berangkat transmigrasi dari pada bekerja jadi babu di negeri orang. Pahitnya lagi yang diderita Komsatun, pernah sekolah tetapi tak punya ijasah. Padahal ia sudah mengikuti ujian sampai tuntas. Karena mengambil iijasah harus ada uang ini itu, dan dia tak mampu, maka tak diambilnya ijasah. Kini setelah memiliki drajat yang kian membaik dan ada biaya yang disiapkan ia berniat mengambil ijasah sewaktu sdi SMP Negeri Gabus Wetan. Sayamg ijasahnya itu raib entah dijual atau memang hilang karena teledornya pegawai tu SMP dan Guru –gurunya.

Kepada Wartawan Tropong Komsatun mengaku kecewa dan bingung karena pernah sekolah dan sampai lulus di SMP Negeri I Gabus, setelah pindah sekolah dari SMP Negeri Subang. Karena situasi ekonomi dan tak memiliki keniatan melanjutkan sekolah, Ijasah SMP Negeri Gabusnya itu tak ia ambil.

“Saya ingat waktu itu di tahun 1990 an sekitar bulan Agustus, saya ikut ke dua orang tuanya transmigrasi ke Sulawesi. Di Sulawesi 2 tahun saya ikut pendidikan program persamaan, SLTA. Kebetulan di daerah Transmigrasi di desa Kutanagaya Kecamatan Bulano Lambudu, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tenggara. saya dipekerjakan sebagai guru honorer. Dan saya bersuamikan seorang pamong desa di daerah tersebut. Selanjutnya setelah bertahun-tahun menjadi gutu honorer saya disarankan kepala sekolah untuk mendaftar PNS. Dalam perjalanan persyaratan saya ternyata kurang satu ijasah SMP. Karena saya merasa pernah sekolah hingga selesai di SMP Gabus Wetan, dan karena tak ada biaya ijasah belum diambil. Karena pentingnya persyaratan tersebut, saya mengirim surat ke saudara saya di Desa Brondong untuk mengurus ujasah tersebut,” jelas Komsatun.

Dari keterangan saudara Komsatun, sukendi (29|) itulah kemudian pihak keluarganya mempertanyakan keberadaan nasib ijasah komsatun di SMP Negeri Gabus Wetan. Sayangnya pihak SMP Gabus Wetan sejak dipertanyakan pada bulan Maret lalu hingga Senin April kemarin, masih memberikan penjelasan yang sama, bahwa nama komsatun tidak terdaftar di SMP tersebut. Begitu juga saat saudara Komsatun memberikan bukti-bukti, ternyata dijawab agar pihaknya membuat laporan kegilangan polsek. Menurut Sukendi kepada Sekolah Drs. Sungeb tidak respon bahkan ia diminta agar Sukendi membuat laporan kehilangan saja.*** (Nurochman Sudibyo YS)

Komentar