Seputar Indramayu :

Piala Adhipura untuk Kota Indramayu
Diarak 2 hari dalam sebuah peristiwa yang biasa saja.


Indramayu, Teropong.
Diterimanya Piala Adhipura untuk Kota Indramayu dari Presiden SBY secara langsung kepada H. Irianto MS Syafiuddin 4/6 Kamis kemarin, di Jakarta, secara estafet diarak sepanjang Jalur Pantura Indramayu menuju ke Pendopo. Sore itu sekitar pukul 02.00 Piala Adipura sampai di Perbatasan Indramayu-Subang. Tepatnya di Kecamatan Sukra, Rombongan pembawa Piala diarak secara resmi yang terdiri dari kalangan Birokrat, dan tokoh masyarakat.

Sementara itu sedengan serempak masyarakat Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Lohbener, Sindang dam Indramayu kota sore itu menyanbut kedatangan Piala Kebanggaan yang membawa Kota Indramayu masuk kategori kota terbersih tiga kali berturut-turut. Wajar jika perjalanan hitmat tersebut membuat Jalur pantura dalam beberapa jam macet total. Selain ada beberapa perbaikan jalan jembatan di Kandanghaur dan Cilet pun tengah diperbaiki.

Meski demikian kehadiran rombongan pembawa piala Adhipura yang dikomandoi Bupati Indramayu, sebagaimana kegembiraannya diungkapkan diatas kendaraan khusus, saling sapa akrab saling melambai demikian singkat kata hubungan emosional kegembiraan dibangun anatar Bupati dan rakyatnya.

Meski memperoleh piala begengsi dari Presiden SBY, peristiwa seremonial yang digelar Bupati Indramayu terkesan biasda saja. Begitu juga saat pagi harinya ketika piala tersebut juga digelar keliling kota Indramayu.

Beberapa kalangan menanggapi diraihnya Piala Adhipura untuk Kota Indramayu bermuatan politis. Hal inilah yang membuat Bupati Indramayu kurang begitu berani membuat acara yang lebih meriah. Berbeda dengan Siang Sabtu kemarin usai mengarak keliling kota Bupati hadir di Deklarasi Perkumpulan Partai Politik Kabpaten Indramayu, yang terdir dari 18 Partai yang tidak memperoleh kursi di DPRD di Pesta Demokrasi 9 Maret Lalu.

“Moh Ivan Alvian selaku Ketua Dewan Kesenian Indramayu menyesalkan penyambutan Prestasi Adipura yang biasa-biasa saja. “Kita kan kota yang kaya budaya? Tapi ya tak apa hanya saja kedepan Prestasi ini harus mampu dipertahankan. Karena Penilaian Kota Bersih itu harus realistis dan teruji,” ujar Ivan.

Berbeda dengan Ketua AJII (Aliansi Jurnalistik Independen Indramayu), Raskana Depari yang ditemui Wartawan di Kediamannya menyatakan bangga atas diterimanya Piala Adhipura untuk Kota Indramayu. “Saya bangga , namun kedepan Pemerintah harus tetap konsisten menjaga Indramayu dari kategori masyarakat kota yyangbersih dan pola hidup yang sehat. Lihat saja sepanjang saluran Sepanjang Praja Gumiwang yang ada di Jantung kota, sudah lama itu jadi saluran yang kotor, jorok dan berbau tak sedap. Begitu juga Saluran disepanjang Desa Kenangan Blok Dukung yang merupakan Sentara wiata Industri Krupuk termegah di Indonesia yang jaraknya tak seberapa jauh dari pendopo Indramayu, ikikan bukti masih cukup besar tanggungjawab Pemerintah untuk memberihkan dan menyehatkan lingkungan tersebut,” tegas Raskana.

Lain lagi dengan Darisan Manta Lurah dan Tokoh Tani asal desa Wirakanan Kandanghaur. Ia justru bangga dengan prestasi yang diukir Bupati Yance (sebutan akrab H. Irianto MS Syafiuddin). “Saya jarang pergi ke kota Indramayu, tapi saya bangga pada Bapak Bupati Yance. Di puncak kariernya terus mengukir prestasi untuk Indramayu, ini kan buti ia mampu dan pandai,” Serunya polos.

Secara langsung Bupati menuturkan bahwa Piala Adipura adalah wujud restasi yang tidak hanya dilakukan seorang Bupati semata, tetapi juga kerja keras masyarakat Indramayu. “manakala disana sini banyak kekurangan ya harus dimaklumi. Saya kan bukan supermen, bukan malaikat! Jadi kalau dalam masa kerjasaya selama 2 periode ini banyak kekurangan, saya siap dikritik, siap diapakan saja, tapi lihat saja oleh kalian siapa yang sebenarnya sakti. Saya tidak takut KPK, Silahka saja kalau memang saya terbukti saah, saya siap. Jangan kemudian karena secara politik kita bersaing, dan selaku ketua patai Golkar saya mampu menuai 24 kursi untuk Partai Golkar di DPRD, eh, teman-teman di Partai menoroti saya yang bukan-bukan. Harus diakui dong kalau siapa yang kalah dan siapa yang menang.,” ujar Bupati Indramayu mengakhiri Sambutannya.*** (NRS)

Komentar