
.jpg)
Setelah bertahun menggeluti pelatihan tari pada anak-anak usia SD, SMP dan
SLTA, Kembar punh dikenal mampu menangani kebutuhan upacara adat Indramayu.
Untuk itu ia melibatkan berbagai unsur potensi Indramayu. Kebanyakan dari
permintaan masyarakat Indramayu sendiri meminta Kembar untuk menyajikan upacara
adat pernikahan dan khitanan gaya Indramayu. Untuk persembahan tersebut ia
memberikan spesialisasi pada jenis tarian pembuka dan kidungan ala dermayonan serta
musik berirama seruling di pesta adatnya.
.jpg)
“Dancing Out Loud” Suara
Tubuh Membuka Hati adalah tema even Hari Tari Sedunia
yang ia tuju sebagai bentuk eksistensinya yampil di luar kota untuk menunjukkan
kemampuan diri dan siswa-siswi binaannya. Pelatih Sanggar Melati Ayu
Indramayu ini pun kemudian berpartisipasi memperingati Hari Tari Dunia Tgl
29 April 20014 di ISI Solo. Keinginan ini sebenarnya
sudah terbetik sejak tahun
2012, karena secara pribadi keduanya pernah mengikuti
kegiatan yang sama, sayangnya hanya menjadi duta Jawa Barat. Yang terdiri dari
beberapa sanggar tari di Jawa Barat. Tahun kini
mengingat agenda rutin tersebut Kembar memberanikan diri mengajukan sanggarnya sendiri
atas nama Kabupaten Indramayu, dengan biaya swadaya dan support dari Dispora
Budpar.
Di Solo pada Hari
Tari Sedunia, lebih dari 300 sanggar tari di Indonesia. Jumlah penari lebih
dari 3500. Selain dari Indonesia terdapat peserta dari beberapa Negara lain
seperti Singapura, Malaysia , jepang dan Eropa.Sedang jumlah peserta dari SanggarvMelati Ayu Indramayu, Jumlah peserta yang
dikutsertakan dari siswi SLB sejumlah 4 orang: diantaranya; Putri, Novi, Ade
Ari, dan Sekar Wangi. Guru Pembimbingnya Pa Mulyani dan Bu Lely.denga
penanggungjawab Kepala Sekolah Ibu Dewi. Adapun Jumlah peserta dari
anggota sanggar 7 orang yang terdiri dari ; Dila, Restri/Ecih, indri, Qeisyah, Meidinar,
Okki, Mutiara Sari.
Dalam pengakuannya dua
bersaudara kembar ini pernah aktif menjadi pengurus Dewan Kesenian Indramayu.
Periode Supali, dan Ivan Alvian dan Syayidin sebagai penanggungjawab di Komite
Seni Tari. Pengalaman berorganisasi menurutnya menjadi pengalaman
yang dapat memperkaya dedikasinya pada masyarakat. Hal itu pernah juga
dilakukannya pada PMI, dan Komunitas Filateli Indramayu.
.jpg)
Ketertarikan
pembinaan seni tari juga pada anak-anak SLB yang dibina secara khusus
di sekolah.
Hal ini merupakan tatangan baginya. Karena menghadapi siswa spesial seperti itu memerlukan perhatian khusus dan kesabaran.
Meski demikian hasilnya lumayan dapat acungan jempol.
Anak-anak sanggar
binaan Melati Ayu,
kerap kali mengikuti kegiatan lomba di berbagai daerah baik di tingkat
kabuaten, wilayah 3 dan tingkat profinsi jawa barat. Untuk
lomba di tingkat daerah kabuoaten dan wilayah 3 Cirebon kami sering berhasil
merebut juara pertama dan kedua. Sedang di tingkat Jawa Barat kami baru dapat
berpartisipasi saja.
Sebelum ke Solo dua
pelatih di Sanggar Melati Ayu ini pada tanggal 22 Februari menggelar SWARNA
KHATULISTIWA dengan meriah menampilkan 60 penari, tari-tari
yang ditampilkannya berupa tari daerah senusantara.
Semu khasil binaannya tersebut digelar
di Gedung Universitas Wiralodra. Dihadiri bintang
tamu dari 3 propinsi. Jakarta, Jawa Barat dan DIY ISI
Yogya.
Dalam pengakuannya Kembar mempunyai pengalaman suka dan duka. Suka dukanya mereka dalam melakukan
pembinaan di sanggar, adalah ketika menghadapi lomba. Setiap
lomba kami tidak pernah menargetkan menjadi juara , namun hasilnya selalu saja
memperoleh kejuaraan. Adapun dana yang diperoleh Ya secara swadaya dari orang
tua anak-anak yang mereka latih.
Adapun Dukanya adalah karena merasa susah mencari bantuan dana. Dana bagi kami yang dimaksud
adalah dari dukungan pemerintah atau sponsor yang mau bekerja
sama. Selain itu jadwal latihan kami berbenturan dengan mereka yang disekolahnya diwajibkan
sekolah madrasah. Kelak harapannya dimasa datang ada perhatian besar dari sponsor dan bantuan
dari pemerintah untuk membanguns anggar sendiri agar tidak nebeng di
gedung orang lain.
Hingga kini sudah lebih
dari 300 penari dicetak di Melati Ayu.
Tapi kini yang aktif hanya 49 anggota.
Hal ini karena terkedala karena
kebanyakan masih usia SD dan SMP. Mereka pun banyak memilih kursus
pelajaran lain seperti matematika dan pelajaran
lainnya. Dan Bagi anak SD karena latihannya sore hari,
sedang di sekolah diwajibkan madrasahakhirnya banyak
yang nggak bisa mengikuti latihan tari. (Rofi)
Komentar