Profil Nyi Wangi Dalang Wanita Multi Talenta Pimpin PEPADI INDRAMAYU

Indramayu-Nama Wangi Indria bagi publik Indramayu-Cirebon bahkan Nasional bukanlah nama yang asing. Semula Wangi dikenal sebagai penari topeng dan kadang jadi sinden untuk mendukung pentas ayahnya dalang wayang kulit purwa yang terkenal dengan nama Dalang Taham, atau Ki Dalang Mama Ta’am. Karena tidak dikaruniai seorang putra, maka wangi pun dididik ilmu pedalangan dengan tujuan kelak menggantikan ayahnya.

Awalnya wangi merasa kesulitan dalam menokohkan beberapa wayang seperti Jaya Sena, Gatotkaca bahkan semua jenis tokoh suradenawa. Hal ini terkait dengan kemampuan vocalnya sebagai dalang wanita disaat memerankan suatu kisah. Namun berkat ketekunan dan tekadnya, dari ketiga orang putrinya itu ternyata hanya Nyi Wangi Indria yang piawai memainkan gerak wayang dan menggunakannya sebagai media bercerita di panggung pementasan wayang kulit.

Putri Kedua Mama Ta’am Wangi Indria, selain satu-satunya yang bisa mendalang wayang kulit purwa, ia juga paling piawai dan dikenal sebagai penari topeng yang handal kebanggan public tari topeng gaya Indramayu di Indonesia. Bahkan sejak tahun 2000 Ia termasuk seniman tradisi yang memiliki kemampuan handal berakhting di layar kaca. Dimulai dengan Film Kupu-Kupu Ungu episode “Sang penari” garapan Sutradara Hani R. Saputra di RCTI. Film tersebut saat diikutkan disebuah festival memperoleh piala Citra. Wangi pun kemudian merambah ilmu dan pengetahuannya di berbagai panggung pertunjukan teater. Ia berkali tampil mencengangkan dalam beberapa episode yang dipentaskan keliling dunia garapan sutradara berkelas dunia, Illa Galigo-cerita Bugis Kuno Garapan Sutradara Robert Wilson, dan selanjutnya Wangi bermain cantik di pentas “Tubuh Ketiga” garapan sutardara Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajuddin Asal Patrol Indramayu yang kini menetap di Yogyakarta. Berikutnya sejak tahun 2008 Berpuluh pentas Wangi Indria dalam Teater dan Tari garapan dalang wayang suket Ki Slamet Gundono.

PIMPIN KEPENGURUSAN PEPADI INDRAMAYU
 Setelah menang di Musda PEPADI Indramayu, Juli 2013 di Aula PGRI Kec. Lohbeber beberapa bulan lalu, Wangi pun kemudian menyusun nama-nama kepengurusan yang siap diajak bekerjasama dalam memajukan organisasi PEPADI. Dalam mengelola organisasinya Nyi Wangi menyadari tidak mungkin sebuah organisasi dapat berjalan jika didalamnya dikelola oleh semua seniman pedalangan. Hal itu pulalah yang membuat berbagai pihak yakin bahwa PEPADI Indramayu di tangan wangi akan bertambah maju.
 
Ia pun mengajak Yodi penyiar Radio Cindelaras untuk menjadi Sekretaris, H. Harsono sebagai bendahara dan rohman-rohim serta didukung oleh beberapa unsure dalang muda,pesinden, dan seniman tari dari berbagai daerah di Indramayu.
 
Hingga jatuh hari Pelantikan Pengurus PEPADI Kabupaten Indramayu Periode 2013-1018, dilaksanakan pada TGL 31 Agustus, Sabtu siang Pukul 10.00 WIBB di Sanggar Mulya Bhakti Desa Tambi Kecamatan Sliyeg. Adapun PEPADI (Persatuan Pedalagan Indonesia) Cabang Indramayu memilih. Nyi Wangi Indria terpilih sebagai Ketua Umum, PEPADI Indramayu era Pemerintahan Indramayu dipimpin Hj. Anna Sophana.
 
Dengan terpilihnya Wangi Indriya diprediksi Jagat Pakeliran dan masyarakat Pedalangan akan bertambah maju. Hal ini dikarenakan Wangi bukan saja seorang Wanita yang ahli memainkan wayang dan bercerita, namun juga seorang artis teater, film, ahli tari tradisi, kontemporer dan memiliki multi talenta di berbagai bidang kesenian. Kemampuannya berhasil membawa prstasinya berkeliling Indonesia bahkan berbagai kota di Dunia. Dengan kemampuan Wangi membangun jaringan komunikasi dengan dunia seni di berbagai bidang bahkan hubungannya yang baik dengan pemerintah daerah dan pusat, menyimpan harapan besar untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat pedalangan yang terdiri dari Dalang Wayang Kulit, Dalang wayang Golek, Persatuan Pesinden, para Nayaga dan seniman pembuat wayang kulit dan kedok. yang ada di Kabupaten Indramayu.

Keempat putri Mama Ta'am itu dididik secara prihatin dan tekad yang kuat. Wal hasil semua putrinya jadi wanita yang hebat dan sukses. Anak pertamanya: Nyi Sidem Permanawati, selain piawai bermain peran di panggung sandiwara era tahun 80-an, ia juga dikenal sebagai Penari yang pernah mendukung garapan Bagong Kusudiarjo, bahkan Nyi Sidem juga dikenal di tahun 90-an sebagai pesinden terkenal yang selain cantik juga bersuara khas dan banyak digemari. Dari pengakuannya di acara jelang Pelantikan ketua PEPADI Indramayum di Sabtu 1/9/2013 Nyi Sidem siap bangkit kembali ke dunia seni setelah berhenti nyinden selama 13 tahun.

Putri Kedua Mama Ta’am: Wangi Indria, selain satu-satunya yang bisa mendalang wayang kulit purwa, ia juga paling piawai dan dikenal sebagai penari topeng yang handal kebanggan public tari topeng gaya Indramayu di Indonesia. Bahkan sejak tahun 2000 Ia termasuk seniman tradisi yang memiliki kemampuan handal berakhting di layar kaca. Dimulai dengan Film Kupu-Kupu Ungu garapan Sutradara Hani R. Saputra di RCTI. Film tersebut saat diikutkan disebuah festival memperoleh piala Citra. Wangi pun kemudian merambah ilmu dan pengetahuannya di berbagai panggung pertunjukan teater. Ia berkali tampil mencengangkan dalam beberapa episode yang dipentaskan keliling dunia garapan sutradara berkelas dunia, Illa Galigo-cerita Bugis Kuno Garapan Sutradara Robert Wilson, dan selanjutnya Wangi bermain cantik di pentas “Tubuh Ketiga” garapan sutardara Teater Garasi Yudi; Ahmad Tajuddin Asal Patrol Indramayu yang kini menetap di Yogyakarta. Berikutnya sejak tahun 2008 Berpuluh pentas Wangi Indria dalam Teater dan Tari garapan dalang wayang suket Ki Slamet Gundono.

PIMPIN KEPENGURUSAN PEPADI INDRAMAYU.
Setelah menang di pemilihan ketua PEPADI Indramayu yang dilaksanakan di Balai Desa Lohbeber beberapa bulan lalu, Wangi pun kemudian menyusun nama-nama kepengurusan yang siap diajak bekerjasama dalam memajukan organisasi PEPADI. Dalam mengelola organisasinya Nyi Wangi menyadari tidak mungkin sebuah organisasi dapat berjalan jika didalamnya dikelola oleh semua seniman pedalangan. Hal itu pulalah yang membuat berbagai pihak yakin bahwa PEPADI Indramayu di tangan wangi akan bertambah maju.
 
Ia pun mengajak Yodi penyiar Radio Cindelaras untuk menjadi Sekretaris, H. Haryono sebagai bendahra dan rohman-rohim dan didukung oleh beberapa unsure dalang muda,pesinden, dan seniman tari dari berbagai daerah di Indramayu.
 
Hingga jatuh hari Pelantikan Pengurus PEPADI Kabupaten Indramayu Periode 2013-1018, dilaksanakan pada Hari Sabtu siang Pukul 10.00 WIBB di Sanggar Mulya Bhakti Desa Tambi Kecamatan Sliyeg. Adapun PEPADI (Persatuan Pedalagan Indonesia) Cabang Indramayu memilih Nyi Wangi Indria sebagai Ketua Umum, berdasarkan MUSDA PEPADI beberapa bulan lalu.
 
Hadir dalam pelantikan kepengurusan PEPADI yang baru Tjatja Kuswara , Ketua PEPADI Jawa Barat, Sekretaris PEPADI Jawa Barat H. Iyus Supriyatna, Drs. Umar Budi Karyadi Kepala Dinas Budpar mewakili Bupati Hj. Anna Sophnah, Camat Sliyeg Budi dan ratusan pendukung yang terdiri dari dalang senior, para sesepuh dalang dan pesinden ternama Indramayu Nyi Dunyawati, Nyi Sidem, Nyi Ety, Nyi Ecih.Para pengrajin Wayang kulit, Wayang Golek Cepak, Seniman dan budayawan Indramayu.***noors



Komentar