MAKNA 6 TARI TOPENG GAYA TEGAL.

Di padepokan Tari Sang Maestro Ibu Suwitri, hari minggu kemarin dipergelarkan 6 tarian yang dikuasainya sekaligus. Ada Tari Topeng Endel, Tari Topeng Kresna, Tari Topeng Panji, Tari Topeng Panji Lanyapan, Tari Topeng Patih atau Jinggan Anom dan dikenal juga Tri Topeng Minakjingga dan satu lagi Tari Topeng Kelana atau Tari Topeng Rahwana.
Sesuai dengan nama-namanya, tarian ini didalam pertunjukannya menggunakan beberapa wajah terbuat dari kayu jaran atau kayu nangka. 6 Topeng ini memiliki beberapa wanda atau ciri ekspresi wajah dan nama-nama iringan musiknya dengan laras tertentu. Secara umum ciri khas tari Topeng khas Tegal terletak pada gerak tarinya yang bervariasi dan runut menceritrakan kejadian alam serta polah laku manusia dalam kehidupan. semisal
1. Tari Topeng berwanda ENDEL yang bermakna “Pembuka” secara filosofis maknanya adalah suatu peristiwa dibukanya Alam semesta jagat raya, yag terdiri dari langit, planet, tata surya dan bintang-bintang ini oleh Sang Hyang Widhi atau Yang Maha Kuasa. Sebagai kisah kejadian yang pertama. Jadi Tari Endel bermakna "Pembuka" itu bukan karena cocok untuk dihadirkan sebagai penyambutan tamu atau dalam mengisi acara buka kantor, atau buka kegiatan sereminial. Apaagi jika dimaknai seorang gadis yang genit yang sedang kasmaran pada seorang laki-laki. Makna ini jelas salah dan murahan banget. Adapun lagu dan laras gamelan sebagai iringan Tari Endel ini bernama Lancara Ombak Banyu. Nama ini sesuai dengan kostum penarinya yang menggunakan kain lancaran dan ombak banyu atau ombak laut dimaknai irama naik turun sebuah pemaknaan logis jika ada yang naik maka ada yang turun.
2. Tari Topeng “Kresna” bermakna filosofi “Penanda” –Kita ketahui Sri Kresna dalam cerita Hindu atau wayang purwa adalah jelmaan Batara Wisnu dan lazim disebut Dewa Kamanungsan. Dalam kisah Mahabarata ia selalu memberi tanda akan datangnya peristiwa yang bakal terjadi, selain juga mengetahui hal ihwal kejadian di masa lalu—dalam tarian ini Nama Tari Kresna sebagai penanda. Bahwa setelah diciptakannya alam semesta kemudian lahir peristiwa diusirnya Adam dan Siti Hawa ke dunia karena melakukan kesalahan makan buah quldi. Dalam pandangan Masyarakat Hindu Kresa justru dijadikan penanda ditentukannya kehidupan awal untuk manusia yaotu hari pertama dalam penanggalan awaol sebelum masehi. Dipilihnya Kresna karena sosok ini memiliki pengetahuan masa lalu dan masa datang (futuristik) untuk itu Jenis tari Topeng Kelana bermakna PENANDA ZAMAN.Untuk mengiringi tarian ini laras gamelannya diberi nama Blenderan Praliman; yang artinya gerakan memutar sebagaimana anak seekor gajah. Belnderan= gerakan memutar, pra sebelum Liman=gajah.
3. Tari Topeng Panji berarti “Kelahiran” awal dilahirkannya manusia baru dari rahim Siti Hawa atau lahir dan diturunkannya manusia di dunia—simbol manusia yang lahir dengan suci bersih tanpa dosa dan membawa benada apapun, ini kemudian digambarkan dalam tarian Panji gerakan yang lirih, kecil, pelan dan mengalun sedang suasananya juga sejuk dan tenang. dipilihlah gamelan iringan dengan nama Lancaran Gunung Sari.
4. Tari Topeng Panji Lanyapan artinya “Mencari”—menceritakan proses pencarian karena setealh lahir dan menjadi besar manusia muda menuntut kebutuhan akan pangan, ilmu dan pergaulan. Bentuk tarian ini mulai riang dan terkesan haus akan ilmu pengetahuan dan bahan ajar. Sedang iringan gamelan atau laras pengiringnya adalah Lancaran Malangan. Nama malangan ini sudah barangtentu menunjukan nama tempat atau sebuah kota di Jawa Timur. Laras malangan atau musik gaya khas daerah Malang ini memang semenjak jaman Majapahit dijadikan pengiring gerakan tari yang menggambarkan keriangan seorang gadis atau anak yang ada dalam proses pencarian. Kata malang sendiri bermakna Perempatan artinya seorang yang berada di usia kritis. Ditengah garis yang menentukan jalan hidupnya. Jika salah memilih jalan maka akan tersesat.
5. Tari Topeng Patih berarti “Tanggungjawab” –dimaknai bahwa seseorang yang sudah dewasa dan sudah mendapat pasangan hidupnya ia harus bertanggungjawab untuk bekerja, mengurus keluarga, anak dan menapai kariernya sebagai tokoh panutan di masyarakat. Tarian ini juga meiliki nama iringan musiknya bernama Bendrong. Untuk menunjukan kekhasan tarian asal Tegal maka larasnya disebut Bendrong Tegal.
6. Tari Topeng Kelana artinya “Berkuasa” maknanya setiap manusia dewasa yang sudah mencapai tahapan ekonomi, dan memperoleh nama bahkan telah ditokohkan di masyarakat pasti memiliki nafsu untuk berkuasa, menguasa demi tercapainya apa yang dicita-citakan. Sikap ingin berkuasa ini digambarkan juga sebagai perilaku Rahwana. Tokoh pewayangan yang berkuasa penuh dan memiliki banyak ilmu serta macam-macam kedigjayaan. Adapun irama pengiring Tari Topeng Kelana ini sama saja dari Jawa Timur sampai Jawa Barat namanya Irama Gonjingan. Dan di Tegal dikenal dengan nama Laras Gonjing Truntung. Gonjing adalah nama jajanan atau panganan yang dicetak berundak undak, adapun truntung adalah bunyi kendag bertalu talu. Jadi maknanya bisa jadi irama yang bersemangat naik turun secar teratur dan bertalu-talu menunjukan kegembiraan dan kesewenang wenangan.

Seluruh sifat dan karakter wanda topeng gaya Tegal ini sangat masuk akal jika dirunut sebagaimana diajarkannya agama-agama samawi di bumi ini hingga ke soal kodrat manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Selanjutnya setiap pemetasan tarian topeng enam wanda ini diakhiri dengan tarian “panji” lagi. Disolo diakhiri dengan gerakan "Panji Tua" Yang artinya saat dimana manusia mengalami sikap seperti bayi kembali. Meski wandanya sama namun maknanya adalah masa tua dimana manusia berubah kembali menjadi seperti bayi dan siap memasuki masa akhir kehidupan alias menanti datangnya kematian atau dalam tingkatan pemahaman Torekot dimaknai sebagai Jalan Kemarifatan alias menuju Makrifatulloh.

Mencermati gerakan masing-masing dari 6 jenis tari toprng Tegal, kita akan dibawa ke wilayah imajinasi yang luas dan dalam. Hal ini bukan hanya karena Tarian topeng memberi ajaran, ujaran dan tuturan dari gerak yang ritmik, unik, menarik dan berkekuatan magis, namun juga memberi hiburan dan pencerahan pada semua yang mengapresiasi bahkan mempelajari dan menarikannya.
Dari gerak masing-masing tari Topeng Tegal, seorang penari diharapkan mampu menggambarkan peristiwa dan pesan yang disampaikannya sebagaimana dewa-dewi kahyangan menari dan menghibur secara bertutur cerita untuk dijadikan pedoman dalam hidup manusia di jagat ini. Semuanya diungkapkan melalui gerak dan ekspresi penari secara lembut dalam kesunyian diri serta jauh dari gerakan erotis apalagi gerak yang tiada arti.
Adapun isi tari topeng Tegal menggambarkan gerak penari Topeng yang lebih ditekankan menjadi tarian magis dan memiliki nilai-nilai spiritual seraya mengikuti hentakan gamelan. Garapan tari Tegal diharapkan mampu menghanyutkan pikiran manusia untuk sadar , eling dan waspada, Gerakan ini tetu saja mampu menghipnotis siapa saja yang menikmatinya (Nurochman Sudibyo YS Peneliti Topeng Tegal secara independen dengan swadaya mandiri sejak, Awal 2010).

Komentar