Kreasi Seni Tari Topeng Gaya Tegal



teropong-news.com. BERITA TERBARU. Berbagai kesenian Tradisional memang telah lama tersebar di Kabupaten Tegal hingga ke pelosok pedesaan. Kesemuanya itu memiliki berbagai macam corak, ciri, dan fungsi yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat pendukungnya. Sayangnya perkembangan seni budaya di Tegal tidak terdokumentasi secara baik. Bahkan para insan seninya pun banyak yang belum mampu menghidupi dirinya sendiri bersama dunia seni yang menjadi pilihannya. Apalagi setelah Kabupaten Tegal dibagi dua dengan kota Madya Tegal. Rakyat lebih dipacu ke khasanah industri. Sedang perkembangan seni budaya tidak lagi diperhatikan. Kalaupun sekarang masih ada beberapa group wayang golek Cepak khas Tegal, itu pun dapat bertahan sembari menunggu saat kapan bubarnya. Kecuali wayang inovatif yang dilakukan Ki Entus Susmono di Desa Bengle Kecamata Talang. Sedang kesenian khas Tegal lainnya yang sudah tidak mungkin laku lagi dijadikan hiburan masyarakat, namun tetap dipertahankan sampai kini adalah Wayang Suket di Balapulang, Wayang Pring di Balamoa, Sintren di Jatinegara dan Dukuh Salam, Braen di Margasari, Balo-balo, Kuntulan Lebaksiu, Kentrung di Adiwerna, Wayang Nggremeng, dan Wayang Golek Cepak di Pagintenan serta seni Tari Topeng di Slarang Lor .
Khusus Seni Tari Topeng Tegal diyakini bisa menjadi salah satu kesenian yang dapat dikembangkan secara estafet, dari generasi ke generasi selanjutnya. Dari keberadaan group seni Tari Topeng di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal itulah penelitian saya lakukan. Diketahui bahwa seni Tari Topeng Gaya Tegal merupakan jenis kesenian tradisional khas Tegal, yang sudah hidup dan berkembang sejak jaman sebelum Islam. Kesenian ini diyakini pula sebagai kesenian yang menggambarkan terciptanya alam semesta dan proses kehidupan manusia dari mulai lahir hingga menjadi tua. Jika semula tari topeng di jaman hindu Kerajaan Majapahit berjumlah ratusan wanda (wajah dan karakter), maka sampai di Malang masih terjaga kira-kira lima puluhan jenisnya, dan bisa digunakan sebagai materi pagelaran “wayang topeng”. Sampai di Tegal secara turun temurun hanya mampu dipertahankan 12 wanda dengan 12 tarian dan karakternya masing-masing. Namun sejak meninggalnya Ibu Rasmi generasi ke 7 penerus petari topeng gaya Tegal, kini hanya bisa dimainkan Ibu Suwitri 6 jenis tarian saja.
Dalam pentas Tari Topeng Slarang Kabupaten Tegal, kelak penarinya akan menggunakan Topeng berbentuk lukisan wajah manusia yang menampilkan wanda --ekspresi, watak wajah dan bentuk rupa yang ditarikan, sedangkan gerak tarinya menyesuaikan karakter wanda yang dilukiskan di wajah tersebut dan di Tegal Topeng seperti ini dibuat dan dipertahankan terus oleh leluhur Pak Darma yang rata-rata adalah keturunan dalang wayang Golek Cepak dan pembuat wanda Topeng, hingga sampai hari ini di Desa Pagianten depan SD Negeri Pagianten 1 Tegal.

Komentar