Filosofi Sejarah Makna Batik Tegal motif “Rajeg Wesi” menurut Nurochman Sudibyo YS.

Rajeg wesi diambil dari bahasa Jawa yang artinya pagar yang terbuat dari besi. Kita pahami setiap rumah atau pekarangan dan wilayah yang dipagar apalagi terbuat dari besi itu maknanya adalah pengamanan. Rumah yang diberi pagar besi dimaksudkan agar bisa memberi rasa aman pada yang tinggal di rumah tersebut. Rasa nyaman dan aman sudah barangtentu suatu bentuk kebutuhan hidup manusia. Agar ia tak terganggu oleh binatang liar, oleh mahluk jahat, oleh berbagaimacam bahaya yang mengancam. Dengan kata lain penyebutan ‘’rajeg wesi”pada pembuat motif Batik Tegal bernilai ajakan atau seruan. Apalagi pada saat itu si pembatik atau sang pengrajin dalam suasana dijajah oleh bangsa asing. Rasa nyaman agar negeri ini terlindung dari penjajahan dan kekuasaan jahat dari luar ya harus dipagar yang kuat. Dan kekuatan dalam bentuk fifik adalah besi. Hebat sekali bukan pembuat motif Batuk Tegal ini. Ia memberi ajaran agar manusia bisa menaga dirinya dengan kuat agar tidak terperdaya orang lain, agar tidak tergoda bujuk rayuan setan. Begitu juga dengan negeri ini agar menjadi negeri yang kuat, seyogyanya bangsa ini harus bersatu dengan tekad yang kuat dan memiliki pendirian yang kuat. Bukan main filosofi batik ini sedemikian tingginya. Tak pelak motif batik “Rajeg Wesi” ini pun hingga kini disukai dan menjadi idaman para pemakainya karena bisa memberi pengaruh pada kepribadiannya serta bernilai tinggi sebagai pemersatu bangsa. ***

Komentar