CATATAN DEWAN JURI LOMBA CIPTA PUISI CINTA DAN KEMANUSIAAN YOGYAKARTA KE II-2013

Dalam lomba kali ini Panitia Lomba Cipta Puisi Ernawati Literary Foundation menerima kiriman puisi dengan jumlah yang relatif besar, yakni untuk kategori B (Mahasiswa dan Umum) diikuti oleh 403 penyair dengan umlah puisi mencapai lebih dari 750 judul; sedangka Kategori A (Pelajar tingkat SLTA) diikuti oleh 111 siswa dengan jumlah puisi 194 judul. Setelah dilakukan seleksi awal oleh panitia, puisi yang dianggap layak untuk mendapatkan penilaian lebih jauh berjumlah 37 (kategori B) da 22 puisi (Kategori A). Catatan dewan Juri yang terdiri dari Faruk, Imam Budi Santosa, Joko Pinurbo, dan Landung Simatupang ini hanya menyangkut puisi yang sudah mengalami seleksi oleh panitia, khususnya untuk Kategori B.

1.Catatan Imam Budi Santosa
Sebagai juri lomba penulisa puisi tngkat mahasiswa dan masyarakat umum yang diselenggarakan oleh “Ernawati Literary Foundation”, perlu disampaikan pertanggungjawaban di dalam melakukan penilaian debagai ebrikut:

1. Kriteria penilaian karya:
A. Kesesuaian dengan Tema yang ditetapkan oleh panitia (“Cinta dan Kemanusiaan”)
• Bagaimana pemahaman penyair terhadap tema “cinta dan kemanusiaan” dan bagaimana upaya mewujudkannya menjadi momen-momen puisik dalam puisi yang ditulis.
B. Harmoni antara wujud dan isi
• Bagaimana tingkat ketepatan di dalam pemilihan dn penggunaan kata, bahasa, serta ungkapan, guna mendukung, mengekspresikan, merepresentasika ide atau pesan yang disampaikan.
• Bagimana tingkat transparasi atau kejernihan dalam puisi yang ditulis. Artinya terbayang pesan yang ingin disampaikan, sehingga puisi tersebut tidak menjadi “puisi gelap” maupun terkesan verbal.
C. Otentisitas Penyajian
• Puisi yang ditulis merupakan hasil penemuan atau kreasi pribadi, bukan plagiasi dari karya dan pemikiran orang lain.
D. Greget Kepenyairan
• Yang bersangkutan menyampaikan idenya benar-benar dengan semangat berpusisi dalam bentuk puisi (bukan menulis prosa, esai, makalah,dll)
• Ada padangan baru yang ditawarkan dan mampu merangsang renungan lebih jauh tentang kehidupan.

II. Hasil Penilaian
Berdasarkan kriteria di atas, setelah menilai dan mengkomparasikannyadengan kualitas puisi peserta yang lain, maka puisi-puisi yang diusulkan sebagai pemenang kepada sidang para juri pada tgl 9 Februari 2013, adalah:

Juara 1: Ngunduh Uwohe Karma/ Kedhung Darma Romansha
(Dalam antologi SEBAB CINTA yang dibagikan pada para pemenang dan nominator, atas persetujuan penyairnya judul tersebut diganti dan disempurnakan menjadi “Ngunduh Wohing Karma” sesuai arahan juri-red.)
* Tema cukup bagus, dengan mengangkat tragedi cinta dan kemanusiaan dalam kisah Ramayana, yaitu konflik hubungan cinta dibalik kehidupan keluarga Resi Gotama yang diwarnai sengan “perselingkuhan” istrinya Dewi Endradi (Windardi) dengan Bathara Surya, melalui Cupu Manik Astagina. Gara-gara Cupu Manik Astagina itulah, dewi Endradi dikutuk menjadi batu. Ketiga putra mereka (Anjani, Subali, Sugriwa) dan masing-masing pengasuhnya (Endang Suwarsih, Jembawan dan Menda) berubah menjadi kera ketika memperebutkan cupu tersebut yang dibuang Resi Gotama da jauh di telaga Sumala dan Nirmala.
* Puisi ini cukup bagus dalam penggunaan kata, bahasa, imaji, metafora, sehingga antar wujud dan pesan yang disampaikan muncul harmonisasi. Satu-satunya kelemahan yang terjadi adalah pada pemilihan judul yang mnggunakan bahasa Jawa yang penulisan dan strukturnya kebahasaannya kurang tepat. Dalam konteks Jawa, judul tersebut seharusnya ditulis “Ngunduh Wohing Karma”.
* Dalam puisi ini berhasil dimunculkan kode ucap sesuai cita rasa pribadi enyairnya. Meskipun ungkapan-ungkapannya terkesan personal, namun tetap transparan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
* Dengan dipakainya sudut pandang yang khas, puisi ini bertema cinta dan kemanusiaan di balik kasus yang dimainkan Resi Gotama-Dewi Endradi-Bathara Surya. Bahwa “Kemarahan, kekecewaan, kesiasiaan” karena cinta. Dapat ,menghilangkan rasa kemanusiaan yang bersangkutan.

Komentar