Sukses OVJ - Bangkitnya Seni dan Budaya Indonesia 2011

OVJ (OPERA VAN JAVA), mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga pemirsa televisi nusantara. Program komedi yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta ini banyak diminati pemirsa televisi nusantara. Dengan penampilan apik mereka yang membuat setiap orang yang menonton tayangan ini terbahak-bahak dibuatnya. Penampilan Sule, Nunung, Azis Gagap, Andre, dan Parto dkk yang begitu mengocok perut.

Secara bergantian, dalam acara tersebut diundang berbagai bintang tamu dari kalangan selebiritis, tokoh yang membuat acara OVJ semakin lucu, heboh dan menghibur.
Parto berperan sebagai seorang dalang yang mempunyai wewenang untuk mengatur alur cerita di setiap adegan. Sedangkan para pemain yang bertindak sebagai wayang, harus menuruti semua perintah yang diucapkan oleh dalang, oleh karena itu, para pemain dituntut untuk melakukan improvisasi adegan dan dialog dengan cepat.

Selain itu, keunikan program ini adalah alur ceritanya yang hanya diketahui oleh sang dalang, sehingga reaksi dan aksi spontan para pemain OVJ ini akan mengalir dengan sendirinya.
Yang lucu dan menarik dari program ini adalah para wayang dapat protes jika merasa gak sreg dengan perintah/ petunjuk dalang. Parto Patrio yang memerankan tokoh dalang memang suka ngasih perintah yang aneh-aneh, misalnya nangis sampai berguling-guling atau marah sambil melotot ke kanan dan kiri yang notabene harus diikuti oleh wayang selama pertunjukan wayang manusia ini berlangsung, Parto akan ditemani oleh Sinden Dewi Gita yang akan memberikan komentar terhadap para pemain serta menyanyikan beberapa buah lagu dengan gaya khas seorang sinden, sedangkan Sule, Andre, Aziz ‘Gagap’ dan Nunung akan hadir di setiap episode OVJ sebagai pemain wayang tetap.

Para “wayang” diperankan oleh beberapa pelawak, seperti Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule. Dalang diperankan Parto Patrio. Adapula para pemain musik tradisional lengkap dengan alat musik khas Jawa dan sinden yang menyanyikan lagu pop. Bintang tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya.

Lakon-lakon yang dimainkan biasanya tentang cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita tentang karir seseorang yang terkenal, cerita rekaan, cerita hantu, cerita dari negara lain, atau cerita dari hal-hal yang sedang populer.

Keunikan OVJ adalah lawakan dilakukan dengan improvisasi dan mengandalkan panduan dalang, namun selalu berantakan karena para pelawak pasti melenceng dari garis besar yang dibacakan dalang. Kalau sudah seperti itu, sang dalang sendiri akan turun tangan dengan perasaan kesal karena diabaikan. Ia akhirnya ikut naik ke panggung dan mengawasi cerita, seringkali ikut campur atau bahkan malah dipermainkan.

Pada akhir acara, dalang selalu mengucapkan kalimat terakhir khas Opera Van Java yang berbunyi: “Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van Java… Ya… E…!’”

Properti berupa barang-barang mebel dari stirofoam yang dibuat menyerupai kursi, meja, batu-batuan, gerobak, makanan, mesin, pohon, mobil dan sebagainya untuk latar cerita selalu hancur lebur karena para pemain akan saling mendorong tokoh lain sampai jatuh ke arah perabotan, melempar, membanting dan memukulkannya dengan sengaja. Benda-benda itu bisa saja diperuntukkan jadi benda lain yang sama sekali beda fungsinya, misalnya kompor gas sengaja dijadikan toilet, sapu jadi gitar, dan sebagainya. Maju terus kesenian dan kebudayaan Indonesia (rofy/dari berbagai sumber)

Komentar