BERITA BREBES : PETANI RUMPUT LAUT SIGEMPOL KETIBAN PULUNG

Saat berkunjung di pusat binaan petani rumput laut desa Sigempol Randusanga Brebes, Ruput yang telah dikeringkan secara alami di sepanjang jalan setelah kering dikemas dan selanjutnya dikirim ke Jakarta (Foto : N. Dibo)

Saat berkunjung di pusat binaan petani rumput laut desa Sigempol Randusanga Brebes, Ruput yang telah dikeringkan secara alami di sepanjang jalan setelah kering dikemas dan selanjutnya dikirim ke Jakarta (Foto : N. Dibo)Tropong.com, Brebes—
Masyarakat petani tambak Desa Sigempol Randusanga Brebes bisa dibilang terus-terusan Ketiban Pulung (memperoleh keberuntungan) utamanya bagi petani tambak (balong) kembali memperoleh pendapatan spektakuler sebagaimana saat kejayaan Udang Windu di tahun 90-an yang lalu. Keberhasilan ini dirasakan selama 2 tahun terakhir. Masyarakat yang awalnya melakukan tumpangsari selain menanam bandeng di tambak yang terbentang luas di kawasan Sigempol, kini mampu memberi keuntungan besar setiap minggunya bukan dari tanaman ikan tetapi dari hasil tanaman budidaya rumput laut.

Sebagaimana dijelaskan H. Winarno disela kesibukannya melakukan kegiatan memanen, pengeringan dan pengepakan rumput laut di Sigempol belum lama ini. Menurutnya Rumput laut yang di tanam di tambak-tambak milik petani Sigempol dan sekitarnya berbeda dengan jenis rumput laut yang ditanam di air laut. Jenis rumput laut yang mudah dibudidayakan dengan baik di tambak petani Sigempol, saat ini telah berhasil memasok kebutuhan rumput laut yang telah dikeringkan untuk pabrik-pabrik kosmetik di Jakarta dan luar negeri.

“Rumput laut yang dibudidayakan disini masuk jenis grasilaria hasil binaan PT Algarindo. Bedanya kalau rumput laut yang dibudidayakan di perairan laut lepas menghasilkan agar-agar dan makanan jenis cencol. Untuk rumput laut yang dibudidayakan di Tambak kami ini sistim pengolahannya dilakukan dipabrik untuk dijadikan kream pemutih dan bahan kecantikan. Anehnya usaha yang telah berhasil meningkatkan perekonomian petambak dan buruh tani di sini, belum bisa menghasilkan keuntungan yang sama saat dikembangkan di luar daerah Sigentong Randusanga,” ujar H. Winarno.

Lebih lanjut dijelaskan olehnya untuk ukuran tambak seluas 1 Ha dipelukan tenaga penanam dan pemanen sebanyak 12 orang. Adapun tenaga pengangkut, penjemuran dan pengepakan di karung, merekrut tak kurang dari 20 orang. Dari hasil yang dipanen setiap minggunya petani rumput laut Sigentong mampu mengirim 4-7 truk dengan bobot 35 ton setiap kali kirim.

“Kita selama ini tidak kekurangan tenaga kerja. Begitu juga sistem pemanenan dilakukan secara berkala. Jadi kemampuan kami selama ini sudah maksimal. Dan Menurut para akhli bahan baku kosmetik dari Jakarta ruput laut yang kami tanam ini berkualitas baik. Meski demikian kami juga berterima kasih pada H. Tasari dari Kota Tegal yang telah menjembatani petani disini dengan pihak Bayer di Jakarta. Kami Cuma memproduk hasil pertanian. Adapun yang membeli dan mengangkut ke Jakarta adah pak h. Tasari selaku Bos yang ditunjuk dari Jakarta,’ jelas H. Winarno pula.

Diteangkan juga untuk saat ini para pemuda yang bertugas memanen, menjemur dan mengemas rumput laut sudah memiliki kendaraan jenis mutahir yang berkelas. Mereka rata-rata berpenghasilan jutaan rupiah perminggunya.

Dari keterangan Tokoh LSM muda asal Brebes Ainul, berpendapat Masyarakat Desa Sigentong Randusanga memang selalu diberi berkah yang besar dari tuhan. Untuk itu ia berharap ada kesadaran kolektif di masyarakat untuk selalu bersyukur pada Allah SWT. Karena tidak semua area pesisir yang dibuat tambak-tambak di Brebes bisa ditanami dan menghasilkan rumput laut yang baik.

Lain lagi dengan Karyawan BRI Brebes Warjo yang menuturkan pada SP bahwa saat ini masyarakat Sigentong Randusanga sudah mampu melunasi hutang-hutangnya akibat kegagalan Udang Windu di beberapa tahunbelakang. Dengan adanya budidaya rumput laut, perekonomian masyarakat Sigentong kembali pulih, bahkan berangsur membaik.

Meski demikian sebagian besar masyarakat masih mengeluhkan kondisi jalan yang belum menunjang aktifitas perekonomian di daerah subur dan ladang rizki masyarakat Brebes tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan Noto petani yang setiap hari giat mengurus tambak dan rumput lautnya ini, ia meminta diwaktu yang tak berapa lama pemerintah Brebes segera dapat memenuhi harapan rakyat Sigentong Randusanga. (N. Dibo, Dyah S).

Komentar